Bantuan Bank Himbara Untuk Kopdes akan Diawasi Ketat

Bantuan Bank Himbara Untuk Kopdes akan Diawasi Ketat
Menteri Koperasi Ferry Juliantono bersama Gubernur Kalbar Ria Norsan saat berkunjung ke Kopdes Merah Putih Jeruju Besar, Selasa (30/9/2025). Foto: egi/berkatnewstv

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pemerintah pusat telah mewajibkan seluruh Bank Himbara wajib membantu permodalan koperasi desa. Pembiayaan tersebut melalui Program Kredit Pelapor Pinjaman.

Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan pentingnya pendampingan bagi pelaku koperasi dan UMKM agar mampu menyusun proposal bisnis yang layak dan bankable sehingga dapat mengakses pembiayaan dari program kredit pelapor pinjaman yang telah disiapkan oleh pemerintah.

“Program ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara untuk memperkuat koperasi dan UMKM di daerah. Kita tidak hanya memberikan akses modal, tetapi juga memastikan mereka mampu mengelola usaha secara profesional melalui penyusunan proposal bisnis yang baik,” ujar Ferry Juliantono saat berkunjung ke Kalbar didampingi Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah, Selasa (30/9).

Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian rakyat sekaligus solusi untuk membebaskan masyarakat desa dari jerat pinjaman online, tengkulak, dan beban harga kebutuhan yang tinggi.

Untuk mempercepat implementasi, Kemenkop menyiapkan langkah operasional, di antaranya pemanfaatan Sistem Informasi dan Manajemen Kopdeskel (SIMKOPDES) melalui microsite, penempatan Business Assistant dan Project Management Officer (PMO), serta penyaluran tenaga ahli dan PPPK mulai Oktober 2025. Selain itu, kerja sama dengan Kejaksaan melalui aplikasi Jaga Desa juga digulirkan guna memperkuat pengawasan.

“Ukuran keberhasilan Kopdeskel adalah keuntungan. Karena koperasi ini badan usaha, maka harus benar-benar diawasi agar berjalan optimal,” ujarnya.

Menteri Koperasi juga berkunjung ke Koperasi Merah Putih Desa Jeruju Besar Kabupaten Kubu Raya untuk menyerahkan bantuan pembiayaan pinjaman sebesar Rp 502 juta kepada koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM.

“Penyaluran kredit ini diharapkan dapat memperkuat aktivitas ekonomi koperasi dan desa. Pemerintah juga berencana membangun gudang berukuran 20×30 meter dan merenovasi gerai koperasi agar standar pelayanannya meningkat, sesuai harapan Presiden,” harap Ferry.

Gubernur Kalbar Ria Norsan mengapresiasi perkembangan positif Koperasi Desa Merah Putih yang telah berhasil mendapatkan akses pinjaman pertama kalinya. Gubernur menyebut bahwa sebelumnya belum ada koperasi desa yang berhasil mengakses pinjaman serupa.

“Satu pun memang belum ada yang ini, Pak. Alhamdulillah hari ini sudah ada ya, dapat,” ujar Ria Norsan.

Baca Juga:

Ia menambahkan, hingga saat ini sudah ada sekitar 39 pengajuan pinjaman, dan akan disusul lagi oleh lebih dari 100 pengajuan lainnya. Gubernur berharap keberhasilan Koperasi Merah Putih ini kedepannya menjadi contoh dan penyemangat bagi koperasi lainnya di Kalimantan Barat, meskipun tantangan administrasi masih menjadi kendala umum.

Selanjutnya Orang nomor satu di Kalimantan Barat menyoroti terkait arahan dari Kementerian bahwa program pengelolaan sampah sedang ditindaklanjuti. Pemerintah telah memberikan bantuan berupa dua mesin pengolah sampah, yakni mesin pencacah dan mesin pengepres secara cuma-cuma kepada Koperasi Merah Putih untuk pengolahan sampah.

Dengan langkah-langkah yang diambil tentunya Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen untuk memberdayakan koperasi desa serta mendorong pengelolaan sampah yang berkelanjutan sebagai bagian dari pembangunan ekonomi lokal.

Dirinya juga menyampaikan bahwa program pengelolaan sampah sedang ditindaklanjuti. Pemerintah telah memberikan bantuan berupa dua mesin pengolah sampah, yakni mesin pencacah dan mesin pengepres, secara cuma-cuma.

“Itu dikasih cuma-cuma tadi Pak ya? Dibantu semua-semua ya” ungkapnya di hadapan Menkop RI.

Kemudian terkait dengan pengolahan Kelapa di Desa Jeruju Besar, Norsan mengungkapkan rencana untuk menjadikan Koperasi Merah Putih sebagai agen distribusi untuk menghubungkan pelapak lokal dengan pasar yang lebih besar, khususnya di wilayah Jeruju Besar.

“Harga nanti jangan kuatir. Kita jamin harganya lebih bagus ya,” tambahnya.

Kepala Desa Jeruju Besar, Nurhalijah menyatakan bantuan pinjaman dari LPDB yang disampaikan akan digunakan untuk memperluas Gerai Sembako, yang menjadi tulang punggung kegiatan ekonomi koperasi.

“Pinjaman ini akan sangat membantu. Kami butuh tambahan modal untuk menambah pasokan LPG yang saat ini masih terbatas, serta komoditas pokok seperti beras, minyak goreng, dan kebutuhan harian lainnya,” ungkapnya.

Dikatakannya, bantuan pinjaman yang telah disampaikan sebanyak Rp 502 juta akan difungsikan sekitar Rp 170 juta untuk pembelian satu unit kendaraan pick-up yang digunakan untuk distribusi barang seperti beras SPHP, telur, dan lainnya.

“Kendaraan sudah kami pesan dan bayar. Ini penting karena kami harus menjemput sendiri barang-barang kebutuhan itu,” terangnya.

Koperasi Merah Putih Desa Jeruju Besar selain usaha sembako, koperasi juga mengelola kegiatan pemilahan dan penjualan sampah kering yang diambil langsung dari masyarakat sekitar guna memberikan kontribusi terhadap pendapatan koperasi.

“Untuk sampah organik belum kami jual, tapi kami berikan kepada warga. Yang kami jual adalah sampah kering, yang juga menyumbang penghasilan koperasi,” pungkasnya.(egi/dian)