Pontianak, BerkatnewsTV. Wakil Gubernur Kalbar Krisantus Kurniawan angkat bicara terkait dugaan penghinaan terhadap suku Dayak yang dilakukan kreator kreator Pontianak, Rizki Kabah.
Krisantus mengingatkan agar setiap orang berhati-hati dalam berbicara, terutama di ruang publik.
“Saya pikir ucapan harus di jaga jangan bilang orang Dayak menganut ilmu hitam kemudian rumah Betang tempat dukun ya tidak boleh,” ujarnya saat ditemui usai rapat paripurna di DPRD Kalbar, Selasa (16/9).
Ia juga menegaskan bahwa ucapan yang tidak pantas bisa berujung pada persoalan hukum.
Baca Juga:
- PDKB Pastikan Warga Dayak Berdemo Jika Riezky Kabah Tidak Dihukum
- Klarifikasi Rizky Kabah Dinilai Hoax, Guru SMAN 9 Laporkan ke Polda Kalbar
“Jadi ingat mulutmu harimaumu nanti suatu saat akan bersentuhan dengan aparat penegak hukum kalau sudah mengucapkan yang tidak pantas yang melanggar peraturan perundang-undangan. Saya yakin hasil akhirnya tentu kepada aparat penegak hukum,” ujarnya.
Kasus ini mencuat setelah sejumlah organisasi masyarakat dan kepemudaan Dayak melaporkan Rizki Kabah ke Polda Kalbar pada Selasa (9/9).
Proses pelaporan dipimpin Ketua Umum Mangkok Merah Kalimantan Barat (MMKB), Iyen Bagago. Kemudian pada Kamis (11/9), Iyen bersama beberapa perwakilan ormas pelapor telah dimintai keterangan oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Kalbar.
Rizki Kabah dinilai menghina masyarakat Dayak karena dalam konten videonya menyebut Suku Dayak menganut ilmu hitam. Video tersebut juga menampilkan dirinya sedang berdiri di depan Rumah Radakng Pontianak, rumah adat kebanggaan masyarakat Dayak. (ebm)