Kematian Dugong dan Penyu di Kalbar Memprihatinkan

Kematian Dugong dan Penyu di Kalbar Memprihatinkan
Ketua Yayasan WeBe Konservasi Ketapang, Saiful Akbar Kusumardana saat memaparkan materi di Workshop Kolase Jurnalis Camp 2025 di Kampung Caping, Pontianak, Sabtu (23/8/2025) mengungkapkan kematian dugong dan penyu di Kalbar. Foto: ist/berkatnewstv

Pontianak, BerkatnewsTV. Yayasan WeBe mencatat kasus kematian dugong yang cukup memprihatinkan. Pada tahun 2021 ada enam ekor dugong ditemukan mati. Namun pada 2022 hingga 2023 tidak ada kasus kematian. Akan tetapi sayangnya, di tahun 2024 kembali ditemukan empat ekor dugong mati hanya dalam tiga bulan terakhir.

“Kami sedang meneliti penyebabnya bersama mitra, termasuk akademisi dan dokter hewan dari organisasi sahabat. Ada dugong yang mati karena salah konsumsi, ada juga akibat terjerat jaring atau memakan plastik,” ungkap Ketua Yayasan WeBe Konservasi Ketapang, Saiful Akbar Kusumardana saat memaparkan materi di Workshop Kolase Jurnalis Camp 2025 di Kampung Caping, Pontianak, Sabtu (23/8).

Ia mengatakan lembaganya berkomitmen menjaga kelestarian ekosistem laut di Kalimantan Barat dengan fokus pada penyelamatan satwa dilindungi seperti dugong dan penyu.

Baca Juga:

“Yayasan WeBe berawal dari komunitas penyelam dan penggiat wisata bahari di Ketapang. Sejak 2012–2014 kami sering menemukan kasus kematian satwa laut, mulai dari penyu hingga dugong. Hal itu mendorong kami membentuk lembaga yang lebih fokus pada konservasi,” kata Saiful di saat

Ia sebutkan pada 2020 Yayasan WeBe mencatat momentum penting ketika berhasil menyelamatkan satu ekor dugong hidup di Pulau Sepeda, Kecamatan Kendawangan. Keberhasilan itu menjadi bukti nyata keberadaan dugong di perairan Kalbar sekaligus memperkuat gerakan konservasi yang mereka jalankan.

“Sejak saat itu masyarakat dan pemerintah semakin percaya bahwa dugong memang ada di Kalimantan Barat. Kami kemudian resmi membentuk Yayasan WeBe Konservasi Ketapang, yang tidak hanya bergerak dalam penyelamatan satwa, tetapi juga edukasi dan pemberdayaan masyarakat pesisir,” ujarnya.(tmB)