Fakta Menarik Tentang Banjir Chattanooga

Fakta Menarik Tentang Banjir Chattanooga
Fakta Menarik Tentang Banjir Chattanooga. Foto: ilustrasi

BerkatnewsTV. Chattanooga pernah menghadapi sejumlah banjir besar yang meninggalkan jejak mendalam. Banjir tahun 1867 tercatat sebagai yang paling dahsyat. Hujan lebat selama empat hari menaikkan air Sungai Tennessee hingga setinggi 58 kaki di atas normal. Sebagian besar kota terendam, termasuk jembatan dan jalur komunikasi hancur total. Delapan tahun kemudian, tepatnya 1875, kota kembali diterpa banjir besar meski beberapa jalan sudah dinaikkan dan situasinya tetap mengejutkan. Pada 1886, ketinggian air sempat mencapai 52,18 kaki, mengusir lebih dari 7.000 orang dari rumah mereka.

Solusi Inovatif: Kota Bawah Tanah

Menanggapi kerusakan berulang, warga bangkit dan membangun Underground Chattanooga, yaitu area kota bawah tanah yang terbentuk karena pengangkatan permukaan jalan hingga 3 hingga 15 kaki. Lebih dari 40 blok pusat kota semula dinaikkan dengan tanah, limbah pabrik, serta material lain agar tidak mudah tergenang.

Era TVA dan Pembangunan Bendungan

Upaya mitigasi banjir mencapai puncaknya setelah TVA (Tennessee Valley Authority) berdiri pada 1933. Lalu dibangunlah Bendungan Chickamauga, selesai pada 1940, yang berfungsi mengendalikan aliran air Sungai Tennessee. Sejak itu, perkiraan kerugian banjir yang berhasil dihindari mencapai angka $4,9 miliar, memungkinkan Chattanooga berkembang tanpa terus-terusan terancam banjir.

Banjir Modern: Tahun 2003

Musim semi tahun 2003 membawa bencana banjir lainnya. Sungai Tennessee mencatat level air sekitar 36 kaki dan hampir menyamai rekor sebelumnya yang membuat kawasan dekat jembatan Walnut Street terendam parah. Kerusakan diperkirakan mencapai $17 juta, dan hampir 480 bangunan terdampak langsung.

Ancaman Terkini: Banjir Kilat 2025

Baru-baru ini, pada Agustus 2025, Chattanooga kembali diterjang banjir kilat mematikan. Hujan ekstrem sebanyak lebih dari 6 inci dalam satu malam, menjadikannya hari terbasah kedua sejak 1879. Sebuah pohon tumbang menewaskan tiga orang, yaitu dua orang dewasa dan satu anak di East Ridge, seorang lagi hilang terseret arus. Banyak pengendara dan warga terjebak di kendaraan atau rumah. Respon penyelamatan berlangsung intensif meski terhambat kondisi banjir yang sangat luas. Pemerintah daerah menyatakan keadaan darurat, dan otoritas lokal memperingatkan warga untuk tidak melewati jalanan tergenang.