Bujang Dare Harus Paham Kondisi Pontianak

Bujang Dare Harus Paham Kondisi Pontianak
Wali kota Pontianak saat menerima 20 orang finalis bujang dare Pontianak yang diminta harus memahami tentang seluk beluk maupun kondisi Kota Pontianak, Kamis (31/7/2025). Foto: egi/berkatnewstv

Pontianak, BerkatnewsTV. Sebanyak 20 orang finalis bujang dare Kota Pontianak diminta harus memahami tentang seluk beluk maupun kondisi Kota Pontianak.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menekankan pentingnya memahami secara menyeluruh karakteristik dan dinamika Kota Pontianak. Mulai dari kondisi geografis, demografis, sejarah berdirinya Pontianak hingga situasi terkini persoalan kota.

“Sebagai duta daerah, minimal harus mengetahui seluk-beluk Pontianak. Saya berharap para finalis menjadi wajah representatif yang mampu mengenalkan Pontianak secara utuh kepada publik,” tuturnya usai pertemuan, Kamis (31/7).

Edi kemudian mengenalkan geografis dan demografis kota, termasuk jumlah penduduk yang terus meningkat serta fakta bahwa 25 persen lahan kota masih kosong. Hal ini, menurutnya, menjadi peluang sekaligus tantangan dalam pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Edi juga mengajak para finalis memahami jalannya roda pemerintahan, termasuk peran eksekutif yang bersinergi dengan legislatif dan yudikatif dalam mewujudkan tata kelola kota yang baik.

“Pontianak saat ini terus berbenah. Kita punya ruang terbuka hijau yang terus dikembangkan, wisata kuliner yang semakin hidup, serta masyarakat yang gemar berolahraga. Ini potensi besar yang harus disampaikan ke publik,” tambahnya.

Baca Juga:

Ia menyebutkan, sebagai contoh adalah penyelenggaraan Car Free Day (CFD) yang bukan hanya sebagai ajang olahraga dan hiburan, tetapi juga mampu meningkatkan indeks kebahagiaan warga.

“Isu pengelolaan sampah dan lingkungan hidup menjadi perhatian penting yang juga harus diketahui dan dipahami para finalis,” ucapnya.

Edi turut membagikan pengalamannya sebagai pejabat publik. Sebagaimana seorang duta daerah harus mampu bersikap tanggap, ramah, dan memiliki etika dalam menyambut tamu, karena posisi mereka kelak bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah kota dalam berbagai agenda.

Salah satu finalis, Achmad Athsir Al Qadri (19), menyampaikan kesan positifnya terhadap pertemuan tersebut.

“Saya sangat terinspirasi. Kami tidak hanya dituntut untuk tampil percaya diri, tapi juga harus cerdas memahami kota ini, mulai dari sejarah, kondisi saat ini, hingga tantangan masa depan,” ujarnya.

Ia menambahkan, kunjungan tersebut membuka wawasannya terhadap berbagai aspek Pontianak yang sebelumnya tidak ia ketahui.

“Kami merasa lebih siap menjadi duta yang bukan hanya tampil di panggung, tetapi juga bisa menjadi juru bicara yang membawa semangat positif tentang Pontianak,” ujarnya.(ebm)