loading=

Budaya Menyeruput Saat Makan di Jepang

Budaya Menyeruput Saat Makan di Jepang
Budaya Menyeruput Saat Makan di Jepang. Foto: ilustrasi

BerkatnewsTV. Di banyak negara, suara menyeruput saat makan sering dianggap tidak sopan. Namun, di Jepang, kebiasaan ini justru mencerminkan rasa hormat terhadap makanan dan sang koki. Masyarakat Jepang telah melestarikan budaya menyeruput ini selama berabad-abad, terutama saat menikmati hidangan berkuah seperti ramen, soba atau udon.

Menyeruput sebagai Bentuk Apresiasi

Ketika seseorang menyeruput mi dengan suara yang cukup keras, mereka sebenarnya sedang menunjukkan kenikmatan terhadap rasa makanan. Orang Jepang percaya bahwa menyeruput mampu meningkatkan cita rasa, karena udara yang masuk bersamaan dengan mi membantu mengangkat aroma kuah. Selain itu, menyeruput juga mempercepat proses pendinginan, sehingga lidah tidak mudah terbakar.

Para koki ramen, misalnya, merasa bangga ketika pelanggan mereka menyeruput dengan lahap. Bagi mereka, suara itu menjadi tanda bahwa hasil karya mereka berhasil memuaskan lidah pelanggan. Jadi, alih-alih merasa terganggu, para koki justru menganggap kebiasaan ini sebagai bentuk pujian.

Pengaruh Budaya dan Etiket

Budaya menyeruput di Jepang tidak lahir begitu saja. Kebiasaan ini berkembang seiring dengan nilai-nilai tradisional yang menekankan penghargaan terhadap makanan dan kerja keras. Orang Jepang tumbuh dengan pemahaman bahwa menikmati makanan secara sepenuh hati termasuk bagian dari tata krama.

Meski begitu, tidak semua makanan cocok untuk diseruput. Biasanya, hanya makanan berkuah atau mi yang mendapat perlakuan ini. Saat makan nasi, sushi atau makanan kering lainnya, masyarakat tetap menjaga etika makan yang tenang dan tertib.

Pengalaman Unik bagi Turis

Banyak wisatawan asing awalnya merasa canggung saat makan bersama orang Jepang. Namun, setelah mengetahui makna di balik suara menyeruput, mereka justru mulai ikut melakukannya. Beberapa bahkan mengaku bahwa pengalaman makan di Jepang terasa lebih nikmat dan menyenangkan setelah mereka melepas kebiasaan makan dengan “diam”.

Turis yang berani mencoba menyeruput sering mendapat sambutan hangat dari warga lokal. Mereka menghargai upaya orang asing dalam memahami budaya Jepang, sekecil apa pun bentuknya.

Penutup

Budaya menyeruput di Jepang bukan sekadar kebiasaan makan. Di balik suara itu, terdapat makna mendalam tentang rasa hormat, kenikmatan dan hubungan antara pembuat serta penikmat makanan. Ketika seseorang menyeruput semangkuk ramen di Jepang, ia bukan hanya menikmati makanan, tetapi juga ikut merayakan warisan budaya yang kaya dan penuh makna.