2.143 Kopdes Merah Putih di Kalbar Terbentuk. Pengurus Harus Profesional dan Transparan

2.143 Kopdes Merah Putih di Kalbar Terbentuk. Pengurus Harus Profesional dan Transparan
Presiden RI Prabowo Subianto launching peluncuran 80.081 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) se-Indonesia. Launching dipusatkan di Klaten Jawa Tengah yang diikuti seluruh kepala daerah se-Indonesia secara daring, Senin (21/7). Di Kalbar dipusatkan di Kantor Desa Jeruju Besar Kecamatan Sui Kakap Kabupaten Kubu Raya. Gubernur Kalbar Ria Norsan saat meninjau produk yang dijual Kopdes Merah Putih Jeruju Besar. Dan sebanyak 2.143 Koperasi Desa Merah Putih telah terbentuk di Kalbar sedangkan di Kubu Raya sebanyak 123 KDMP. Foto: tmB/berkatnewstv

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Presiden RI Prabowo Subianto launching peluncuran 80.081 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) se-Indonesia. Launching dipusatkan di Klaten Jawa Tengah yang diikuti seluruh kepala daerah se-Indonesia secara daring, Senin (21/7).

Di Kalbar dipusatkan di Kantor Desa Jeruju Besar Kecamatan Sui Kakap Kabupaten Kubu Raya. Dan sebanyak 2.143 Koperasi Desa Merah Putih telah terbentuk di Kalbar sedangkan di Kubu Raya sebanyak 123 KDMP.

Gubernur Kalbar Ria Norsan mengingatkan agar pengurus Koperasi Desa Merah Putih dapat mengelolanya secara profesional dan memberikan manfaat besar kepada masyarakat, terutama dalam hal kebutuhan pokok, pemulihan hukum, dan usaha-usaha lokal lainnya.

Norsan berjanji Pemprov Kalbar akan memberikan dukungan konkret kepada koperasi-koperasi dalam bentuk pendanaan dan bantuan peralatan.

“Dengan bantuan ini, kita berharap koperasi dapat berperan aktif dalam menstabilkan harga sembako dan membantu masyarakat sekitar untuk berkembang secara ekonomi,” tambahnya.

Norsan pun menekankan pentingnya pengelolaan yang tepat dan akuntabel agar bantuan tersebut benar-benar dapat membawa perubahan.

Selain itu Norsan juga menyoroti perbaikan signifikan dalam sistem hukum agraria dan stabilitas harga hasil pertanian di Kalbar.

Baca Juga:

“Kalau dulu misalnya harga gabah hanya Rp100, sekarang sudah meningkat jadi 200. Bahkan sekarang tidak ada lagi petani yang keluar dari sistem. Gabah kering dihargai Rp 6.500 per kilogram tanpa syarat, baik yang basah maupun kering. Bulog siap menampung semuanya,” tegasnya.

Dengan peningkatan sistem dan dukungan yang tepat, Norsan optimis dalam 1-2 tahun ke depan tidak akan ada lagi konflik atau masalah hukum di kalangan petani terkait distribusi hasil panen.

Ia juga menekankan bahwa stabilitas harga yang dijamin akan semakin memperkuat posisi petani dan koperasi di daerah.

Sementara itu Ketua Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Jeruju Besar Husni mengungkapkan awal dalam pembentukan KDMP hanya 70 orang, namun sambil berjalannya waktu hingga saat ini mencapai 359 orang dengan melaksanakan tabungan hingga berbentuk tabungan sukarela dengan besaran Rp 100 ribu berbentuk tabungan pokok dan tabungan wajib sebesar Rp10 ribu, serta ada juga yang namanya tabungan sukarela sebesar Rp5 ribu, dan dari tabungan tersebut terkumpul sebanyak Rp39 juta.

“Dari sini lah kita kelola dana tersebut untuk pengembangan koperasi ini,” ujarnya

Ia sangat optimis, bahwa kedepan koperasi yang dipimpinnya akan terus berkembang dengan bantuan berbagai pihak baik pemerintah maupun stakeholder terkait.

“Alhamdulillah pada saat ini kita juga sudah dibantu dari berbagai pihak seperti id food, pupuk Indonesia, Agen Pusindo serta dukungan dari berbagai mitra keuangan baik Bank Mandiri, BRI, dan juga BNI untuk memudahkan warga kita yang ingin melakukan transaksi,” tambahnya.(tmB)