loading=

Peringatan Dini, Kalbar Rawan Karhutla. Operasi Modifikasi Cuaca akan Dilakukan

Peringatan Dini, Kalbar Rawan Karhutla. Operasi Modifikasi Cuaca akan Dilakukan
Karhutla di Kalbar yang sudah mulai terjadi di beberapa daerah. Daerah langganan karhutla diantaranya Kabupaten Kubu Raya. Petugas gabungan kerap melakukan upaya pemadaman terhadap daerah yang terbakar. Foto: tmB/berkatnewstv

Pontianak, BerkatnewsTV. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini, potensi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) bakal terjadi di Kalbar. Potensi ini telah terlihat dari sejak enam bulan. Dan puncaknya sudah mulai memasuki dalam waktu dekat.

Dimana BMKG memprediksi awal musim kemarau 2025 akan terjadi secara bertahap mulai April hingga September 2025, dengan puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada periode Juni-Agustus.

Berdasarkan analisis BMKG, beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Kalimantan, akan mengalami peningkatan risiko Karhutla pada Juni 2025 dan seterusnya. Khususnya, Juli-September 2025, risiko Karhutla diprediksi meluas ke Kalimantan.

Pada tahun 2024, terdapat 271 hotspot yang terdeteksi di Kalbar, dengan Kabupaten Sanggau dan Kubu Raya menjadi penyumbang titik panas terbanyak.

Berdasarkan informasi dari BMKG, pada bulan Juli 2025, khususnya tanggal 2-8 Juli, sebagian besar wilayah Kalimantan Barat berstatus waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kondisi paling mengkhawatirkan tampak pada tanggal 2 dan 3 Juli 2025, di mana hampir seluruh wilayah Kalbar didominasi kategori “sangat mudah terbakar”.

Baca Juga:

Adapun potensi daerah yang rentan terjadi karhutla di Kalbar antara lain :

  • Wilayah yang sangat mudah terbakar pada 2-3 Juli 2025: Ketapang, Kubu Raya, Mempawah dan sebagian besar Pontianak
  • Wilayah yang masih perlu waspada pada 4-5 Juli 2025: pesisir dan bagian selatan Kalbar
  • Tren kondisi mulai membaik pada 6-8 Juli 2025, namun area di pesisir barat dan selatan tetap rentan

BPBD Kalbar pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak melakukan pembakaran lahan sembarangan.

Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel menyebutkan BPBD telah melakukan beberapa langkah antisipasi untuk menghadapi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“Diantaranya mendorong semua BPBD Kabupaten/Kota yang wilayahnya rawan Karhutla untuk berpatroli dengan peralatan lengkap. Patroli ini bertujuan untuk melaksanakan operasi pemadaman, pemblokiran, dan pembasahan area yang rawan terbakar,” jelasnya dihubungi berkatnewstv, Kamis (3/7).

Selain itu tambah Daniel, Pemprov Kalbar telah mengajukan permohonan Operasi Modifikasi Cuaca kepada BNPB untuk membantu mengurangi potensi Karhutla di wilayah Kalbar yang rawan karhutla.

Ia juga sebutkan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio Pontianak juga memantau titik panas di wilayah Kalbar untuk memprediksi potensi Karhutla. Pemantauan ini dilakukan menggunakan satelit dan radar cuaca untuk mendeteksi lokasi wilayah yang mengalami titik panas.

“Dengan langkah-langkah antisipatif ini, diharapkan potensi Karhutla di Kalbar dapat diminimalkan dan dampaknya dapat dikurangi,” harapnya.(rob)