BerkatnewsTV. Pada malam 20 Juni 2025, gempa berkekuatan 5,1 magnitudo mengguncang wilayah Provinsi Semnan, Iran utara, sekitar pukul 21:19 waktu setempat. Episenter berada pada kedalaman dangkal, yakni sekitar 10 km, dan berjarak sekitar 35 km dari Teheran. Guncangan terasa kuat pula hingga ibu kota dan kota suci Qom, namun hingga kini belum ada laporan resmi tentang kerusakan serius ataupun korban jiwa.
Gempa di Tengah Konflik
Gempa ini terjadi bersamaan dengan intensifikasi serangan udara Israel terhadap beberapa fasilitas militer dan nuklir Iran, seperti Arak (reaktor air berat), Natanz, dan Isfahan, serta klaim serangan terhadap Bushehr, meskipun kemudian dibantah. Muncul spekulasi di kalangan analis bahwa tekanan seismik dari serangan atau kemungkinan uji nuklir bawah tanah Iran bisa memicu gempa tersebut. Namun, para ahli memperingatkan bahwa belum ada bukti ilmiah yang mengaitkan gempa ini dengan serangan udara atau aktivitas nuklir.
Reaksi Pemerintahan & Diplomasi
- Iran menegaskan tidak akan melakukan negosiasi selama serangan udara tidak dihentikan. Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi menyatakan kesediaan untuk melanjutkan dialog diplomatik hanya jika “agresi dihentikan” dan pihak yang bertanggung jawab dipertanggungjawabkan
- Uni Eropa mencoba memfasilitasi pembicaraan damai di Geneva, namun bersikeras bahwa Iran harus mempertimbangkan dialog bahkan sebelum penghentian serangan.
- PBB memperingatkan risiko merusaknya fasilitas nuklir serta dampak kemanusiaan dari konflik yang meluas.
Laporan dan Data Perdalam
- Menurut USGS dan media, gempa M 5,1 ini terjadi dekat Semnan dan terasa hingga 170 km dari Teheran.
- Beberapa media besar memberitakan lokasi gempa “16 km dari Sorkheh, Semnan” dan kedalaman sekitar 10 km.
- Reuters/The Sun melaporkan gelombang getaran sempat dikaitkan spekulasi sebagai dampak serangan atau uji nuklir, tetapi para geofisikawan menekankan perlu penyelidikan seismologi lebih lanjut.