loading=

Minat Baca Anak Pontianak Meningkat

Minat Baca Anak Pontianak Meningkat
Minat baca anak Pontianak mengalami peningkatan dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Pontianak berada di angka 75,39 dan TGM menjadi 71,46 sehingga menempatkan Pontianak di posisi ke-13 nasional dan tertinggi di Kalimantan Barat. Peningkatan ini seiring adanya PerpusG2S (Perpustakaan Goes to School) yang merupakan transformasi dari layanan mobil perpustakaan keliling. Foto: egi/berkatnewstv

Pontianak, BerkatnewsTV. Minat baca anak Pontianak mengalami peningkatan dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Pontianak berada di angka 75,39 dan TGM menjadi 71,46 sehingga menempatkan Pontianak di posisi ke-13 nasional dan tertinggi di Kalimantan Barat.

Angka ini meningkat drastis dibandingkan tahun 2021, dimana IPLM Pontianak saat itu hanya 13,09 dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) sebesar 51,82, dibawah peringkat nasional.

Kepala Dinas, Rendrayani, menjelaskan salah satu upaya meningkatkan minat baca anak adalah membuat PerpusG2S (Perpustakaan Goes to School) yang merupakan transformasi dari layanan mobil perpustakaan keliling.

Ia sebutkan pendekatan ini dirancang agar anak-anak tidak hanya membaca, tetapi juga aktif, nyaman, dan terlibat langsung.

“Dulu layanan keliling kami hanya sebatas baca di tempat. Kini, anak-anak ikut belajar secara partisipatif, mengenal budaya baca, dan dilayani sesuai pendekatan inklusif,” ucapnya diwawancarai Senin (16/6).

Baca Juga:

PerpusG2S sejalan dengan program nasional seperti Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dari Perpustakaan Nasional dan pembentukan Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kota Pontianak sendiri telah meraih standardisasi PISA kategori Madya pada 2023.

Tak hanya itu, jumlah anggota anak di perpustakaan kota meningkat, permintaan kunjungan sekolah bertambah, dan jumlah perpustakaan sekolah yang memenuhi standar nasional naik dari 12 menjadi 30 sekolah.

Program ini juga mengantar Pontianak meraih penghargaan nasional: Terbaik dalam Implementasi Program Inklusi Sosial dan Promosi Perpustakaan tahun 2024, serta predikat Kota Layak Anak kategori Nindya dua tahun berturut-turut.

Dengan dukungan tim 12 orang dan kolaborasi lintas komunitas serta akademisi, PerpusG2S terus dikembangkan. Ke depan, program ini akan memperluas layanan ke lebih banyak sekolah dan mengadakan sertifikasi pustakawan ramah anak.

“Ini bukan sekadar program baca. Ini adalah ikhtiar membangun kota dari anak-anak yang sedang tumbuh,” ujarnya.(ebm)