loading=

Karhutla Hanguskan 494 Hektare Lahan di Kalbar

Karhutla Hanguskan 494 Hektare Lahan di Kalbar
Petugas saat melakukan upaya pemadaman terhadap lahan yang terbakar. BPBD Kalbar juga telah mencatat dalam kurun waktu empat bulan di tahun 2025 sejak Januari - April, lahan yang terbakar seluas 494,19 hektare. Foto: ist/berkatnewstv

Pontianak, BerkatnewsTV. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar telah mencatat dalam kurun waktu empat bulan di tahun 2025 sejak Januari – April, lahan yang terbakar seluas 494,19 hektare.

Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel mengatakan lahan yang terbakar tersebut tersebar di beberapa daerah. Kabupaten Kubu Raya masih mendominasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Ia sebutkan pada bulan Mei 2025, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten Kubu Raya, khususnya di Desa Arang Limbung, Desa Madusari dan Desa Rasau Jaya Umum di Kecamatan Rasau Jaya.

Saat melakukan pemadaman api di lapangan sambung Daniel, petugas terkendala beberapa hal teknis seperti aksesibilitas yakni kesulitan mencapai lokasi kebakaran karena kondisi geografis atau infrastruktur yang terbatas.

“Kemudian ketersediaan sumber daya seperti air atau peralatan pemadam kebakaran. Selain itu, angin kencang dapat mempercepat penyebaran api dan membuat pemadaman lebih sulit,” tuturnya kepada berkatnewstv, Minggu (15/6).

Baca Juga:

Sejumlah upaya telah dilakukan untuk mencegah meluasnya karhutla antara lain petugas melakukan upaya pemadaman api secara langsung di lapangan. Pengerahan sumber daya seperti helikopter untuk membantu pemadaman api.

Disamping itu pembuatan garis api untuk mencegah penyebaran api ke area lain dan pemantauan terus-menerus terhadap situasi karhutla untuk mengantisipasi perkembangan api.

“BPBD Kalbar mengoptimalkan upaya pencegahan karhutla memang lebih baik daripada penanggulangan, karena pencegahan dapat mengurangi risiko kebakaran dan dampaknya. Sinergitas multipihak sangat penting dalam upaya pencegahan karhutla, karena melibatkan berbagai pihak dapat meningkatkan efektivitas pencegahan,” jelasnya.

Ia mencontohkan sinergitas multipihak dalam pencegahan karhutla antara lain kerja sama pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pencegahan karhutla.

Kolaborasi dengan perusahaan berperan dalam pencegahan karhutla dengan menerapkan praktik pengelolaan lahan yang baik dan bertanggung jawab.

“Termasuk partisipasi aktif masyarakat dengan melaporkan kejadian karhutla dan membantu dalam upaya pemadaman. Dengan sinergitas multipihak maka upaya pencegahan karhutla dapat lebih efektif dan berkelanjutan,” pungkasnya.(rob)