loading=

Warga Diingatkan Hati-hati Bahaya Merkuri PETI

Warga Diingatkan Hati-hati Bahaya Merkuri PETI
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Sanggau, Junaidi mengingatkan warga khususnya yang berada di tepian Sungai Kapuas diingatkan untuk berhati-hati bahaya zat merkuri yang digunakan di aktifitas Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI). Foto: pek/berkatnewstv

Sanggau, BerkatnewsTV. Warga khususnya yang berada di tepian Sungai Kapuas diingatkan untuk berhati-hati bahaya zat merkuri yang digunakan di aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI).

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Sanggau, Junaidi menjelaskan PETI yang dilakukan di Sui Kapuas menimbulkan dampak yang luar biasa, mulai dari kerusakan lingkungan hingga menurunnya kualitas air.

Dijelaskannya, Merkuri yang termasuk ke dalam golongan ikatan logam transisi, kerapkali disebut sebagai unsur ikatan logam berat. Oleh karena itulah berbicara mengenai merkuri, kebanyakan orang pasti lebih fokus pada dampak bahaya dari penggunaan yang akan dialami bagi kesehatan maupun lingkungan.

“Menurut saya hal ini sangatlah wajar, mengingat kontak langsung pekerja dengan bahan-bahan merkuri pertambangan dapat menyebabkan dampak bahaya. Bahkan berbagai jenis penyakit bisa diderita oleh orang yang memiliki kontak dengan merkuri. Walaupun demikian, penggunaan yang benar juga mendatangkan manfaat dalam kehidupan,” ujarnya diwawancarai berkatnewstv, Kamis (12/6).

Dijelaskannya, beberapa bahaya merkuri bagi kesehatan tubuh manusia diantaranya korosif pada Kulit.

“Logam merkuri memiliki sifat yang korosif pada kulit. Artinya, dengan mengoleskan merkuri pada kulit akan menyebabkan lapisan kulit semakin menipis. Apalagi jika zat yang mengandung merkuri digunakan dalam intensitas yang sangat sering,” terangnya.

Baca Juga:

Kemudian, penyebab kerusakan organ. Merkuri dapat menyebabkan paparan yang tinggi pada organ. Akibatnya organ seperti saluran pencernaan, sistem saraf, dan ginjal dapat mengalami kerusakan.

Selanjutnya adalah keracunan. Hal itu berdasarkan jenisnnya. Karena salah satu jenis merkuri yaitu merkuri elemental dapat menyebabkan keracunan. Sementara jenis lainnya tidak memiliki efek ini karena absorpsinya rendah. Hal yang berbeda akan terjadi apabila tubuh memiliki saluran yang tidak normal. Maka merkuri yang tersimpan lama di dalam tubuh akan menyebabkan peradangan.

“Keracunan yang disebabkan oleh merkuri berasal dari uap merkuri yang terhirup. Merkuri yang telah masuk ke dalam tubuh akan mengalir dalam pembuluh darah dan menyebabkan emboli paru-paru. Atau dikenal juga sebagai penyumbatan pembuluh darah paru akibat plak yang terlepas bebas.

Mekuri, sambunya, terutama jenis inorganik sering diserap melalui saluran pencernaan, kulit, dan paru-paru. Paparan merkuri inorganik dalam jangka yang pendek namun dengan kadar yang tinggi dapat menyebabkan masalah pada ginjal. Bahkan akan membuat ginjal tidak lagi berfungsi dengan normal, atau disebut juga dengan gagal ginjal.

Masih dijelaskan Junaidi bahwa merkuri bersifat larut dalam lemak, dengan begitu merkuri dapat mudah masuk melalui saluran darah otak dan plasenta.

“Di dalam otak, merkuri akan berakumulasi di bagian korteks cerebrum dan cerebellum. Hal ini akan menyebabkan terganggunya fungsi enzim serta transport sel,” pungkasnya. (pek)