Sanggau, BerkatnewsTV. Wakil Bupati Sanggau, Susana Herpena menghadiri Launching dan Penandatanganan Pakta Integritas dan Komitmen Bersama Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Kabupaten Sanggau Tahun Ajaran 2025/2026, bertempat di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sanggau, Rabu (11/6).
Susana pun meminta agar proses penerimaan murid baru tahun ajaran 2025/2026 dilakukan dengan transparan dan bebas dari pungutan liar atau pungli.
“Tentunya dengan launching dan penandatanganan pakta integritas ini, harapan kami penerimaan murid baru yang ada di Kabupaten Sanggau tidak ada pungutan biaya atau pungli ya. Harus adil, transparan dan akuntabel,” kata Susana Herpena.
Dibeberkannya, berdasarkan petunjuk teknis yang telah ditetapkan di Kabupaten Sanggau, presentase kuota penerimaan murid per jalur, untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) jalur domisili 80 persen, jalur afirmasi 15 persen dan jalur mutasi lima persen.
Sedangkan untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) jalur domisili 50 persen, jalur afirmasi 20 persen, jalur prestasi 25 persen dan jalur mutasi lima persen.
Baca Juga:
- Tim Gabungan Geledah Lapas Singkawang Cegah Pungli dan Narkoba
- Tutup Semua Celah, Aulia Minta Laporkan Jika Ada Pungli
“Karena ya tentunya ini ada dengan perangkat dan sistem terutama untuk online ya, ini tentunya sudah dipersiapkan,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Disdikbud Kabupaten Sanggau, Alipius menerangkan pihaknya telah mempersiapkan daya tampung untuk jenjang SD sebanyak 15.044 ribu kursi, diantaranya 14.644 kursi di 466 sekolah negeri dan 400 kursi di 11 sekolah swasta.
Sementara untuk daya tampung jenjang SMP sebanyak 9.156 ribu kursi, diantaranya 7.483 ribu kursi di 95 sekolah negeri dan 1.673 ribu kursi di 27 sekolah swasta.
“Jadi total jumlah kursi yang kita buka tahun ini, ada total 24 ribu lebih hampir 25 ribu untuk SD dan SMP. Dalam pelaksanaannya nanti daya tampung ini akan kita sesuaikan kembali, karena kita belum tahu dan belum bisa memastikan daya tampung di suatu wilayah ini terpenuhi semua, kurang atau lebih,” beber Alipius.
Dengan jumlah kuota yang cukup besar, Alipius meyakini semua calon siswa yang mendaftar dapat tertampung di ruang kelas yang disiapkan Pemerintah.
“Tentu harapan kami tidak ada yang tidak bersekolah karena ruang kelas yang kita siapkan cukup banyak,” pungkasnya.(pek)