loading=

Sinergi AMSI Kalbar – Kejati, Membangun Ekosistem Informasi Sehat di Era Digital

Sinergi AMSI Kalbar - Kejati, Membangun Ekosistem Informasi Sehat di Era Digital
Panitia Konferwil III AMSI Kalbar saat audiensi dengan Wakil Kajati Kalbar didampingi Aspidum dan Kasi Penkum pada Rabu (28/5/2025). Foto: rob/berkatnewstv

Pontianak, BerkatnewsTV. Pada Rabu (28/5) suasana di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Barat terasa berbeda.

Pertemuan yang digelar bukan sekadar formalitas belaka, melainkan sebuah upaya nyata untuk membangun sinergi antara pihak penegak hukum dan pelaku media siber.

Dalam pertemuan ini, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Barat dipimpin oleh Plt Ketua Muhlis Suhaeri S.Sos, M.Sos melakukan audiensi dengan Plh Kepala Kejati Kalbar, Subeno, SH., MM.

Audiensi ini menjadi sorotan karena membahas isu-isu krusial yang tengah dihadapi dunia jurnalistik, terutama di era digital yang serba cepat dan dinamis.

Mulai dari pentingnya verifikasi berita hingga peran media siber dalam menciptakan ekosistem informasi yang sehat dan bertanggung jawab.

Verifikasi Berita Itu Pilar Utama Dunia Jurnalistik Modern

Salah satu poin utama yang diangkat dalam pertemuan ini adalah soal verifikasi berita.

Muhlis Suhaeri menegaskan bahwa keberadaan media menjadi tolok ukur kemajuan sebuah wilayah.

Namun, tanpa verifikasi yang ketat, informasi yang disampaikan dapat menjadi bumerang bagi masyarakat.

“Di sinilah pentingnya verifikasi sebuah berita,” kata Muhlis Suhaeri dengan nada tegas.

Penulis di Balik Novel Tanpa Huruf R itu menambahkan, AMSI Kalbar berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam memverifikasi informasi serta menangkal hoaks yang dapat merusak ekosistem informasi.

Fenomena hoaks dan berita tak berimbang memang menjadi momok bagi dunia jurnalistik modern.

Di era digital, informasi dapat menyebar begitu cepat melalui platform media sosial.

Namun, tidak semua informasi yang tersebar memiliki kebenaran. Bahkan, banyak berita palsu yang sengaja disebar untuk memengaruhi opini publik atau menciptakan kekacauan.

Dengan adanya verifikasi yang ketat, media siber dapat memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada masyarakat benar-benar akurat, edukatif, dan bermanfaat.

Ini adalah salah satu tanggung jawab moral yang harus diemban oleh setiap insan pers.

Media tak Berimbang Masih Menjadi Masalah

Sementara itu, Plh Kepala Kejati Kalbar Subeno, SH., MM., menyampaikan keresahannya terkait masih ditemukannya media yang memberitakan tanpa berimbang.

Ia menyoroti bahwa hal ini merupakan salah satu masalah yang harus segera dibenahi.

“Hal ini yang musti dibenahi,” ujar Subeno dengan nada serius.

Ia mengapresiasi langkah AMSI Kalbar yang berupaya untuk menjaga kredibilitas media siber melalui audiensi ini.

Ketidakseimbangan dalam pemberitaan memang dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat. Misalnya, berita yang hanya menyoroti satu sisi saja dapat memicu kesalahpahaman atau bahkan konflik sosial.

Baca Juga:

Oleh karena itu, penting bagi media untuk selalu menjaga prinsip-prinsip jurnalistik yang baik, seperti independensi, keberimbangan, dan akurasi.

Kejati Kalbar sendiri berharap agar media siber dapat menjadi mitra strategis dalam menyebarkan informasi yang mendukung penegakan hukum. Dengan demikian, sinergi antara media dan penegak hukum dapat terus diperkuat demi kepentingan masyarakat luas.

Tonggak Baru Pengembangan Media Siber Kalimantan Barat

Selain membahas sinergi dengan Kejati Kalbar, audiensi ini juga menjadi ajang untuk mengumumkan rencana pelaksanaan Konferensi Wilayah (Konferwil) AMSI Kalbar pada 11 Juni 2025.

Acara ini akan menjadi momentum penting dalam pemilihan kepemimpinan baru yang diharapkan dapat membawa organisasi ini ke arah yang lebih baik.

Muhlis Suhaeri menyebut, Konferwil ini tidak hanya bertujuan untuk memilih kepemimpinan baru, tetapi juga untuk merumuskan strategi-strategi baru dalam menghadapi tantangan media siber ke depan.

Salah satu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana media siber dapat tetap relevan di tengah gempuran informasi dari berbagai platform digital.

Acara ini tentunya akan menjadi sorotan bagi para pelaku media siber di Kalimantan Barat.

Selain itu, Konferwil ini juga diharapkan dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mendukung pengembangan media siber di wilayah tersebut.

Menuju Masa Depan Media Siber Lebih Berkualitas

Pertemuan antara AMSI Kalbar dan Kejati Kalbar pada 28 Mei 2025 ini merupakan langkah awal yang penting dalam membangun sinergi antara media siber dan penegak hukum.

Dengan komitmen yang kuat dari kedua belah pihak, diharapkan ekosistem informasi di Kalimantan Barat dapat menjadi lebih sehat dan bertanggung jawab.

Konferwil AMSI Kalbar pada 11 Juni 2025 juga akan menjadi tonggak baru dalam pengembangan media siber di wilayah ini.

Melalui acara ini, diharapkan dapat dirumuskan strategi-strategi yang inovatif untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Media siber memang memiliki peran yang sangat strategis dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat.

Namun, tanpa adanya verifikasi yang ketat dan komitmen untuk menjaga kredibilitas, media siber dapat menjadi alat yang merusak.

Oleh karena itu, langkah-langkah yang dilakukan oleh AMSI Kalbar patut diapresiasi dan didukung oleh semua pihak.

Dengan sinergi kuat antara media siber, penegak hukum, dan masyarakat, diharapkan Kalimantan Barat dapat menjadi contoh dalam menciptakan ekosistem informasi sehat dan bertanggung jawab di Indonesia.(tmB)