Pontianak, BerkatnewsTV. Pemerintah Provinsi Kalbar dorong industri sawit Kalbar masuk kategori Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk mencapai ini salah satu syaratnya adalah dukungan dari Pemerintah Kabupaten/Kota mengeluarkan Surat Tanda Daftar Budidaya (STD-B) untuk semua komoditi perkebunan seperti sawit, karet, kelapa, kopi, Kakao, serta pinang.
Dari 2019 hingga saat ini Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar mencatat ada 9.300 STD-B se-Kalbar, dan terbanyak dari Kabupaten Sanggau 3.800 STD-B, disusul Kubu Raya 3.300 STD-B, Sambas 903 STD-B, dan Sekadau 640 STD-B. Pentingnya STD-B ini merupakan bagian legalitas lahan perkebunan yang terdaftar di hamparan dibawah 25 Ha.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero kewenangan pengeluaran STD-B ini ada di Pemerintah Kabupaten/Kota. Upaya ini dilakukan agar terget ISPO di Kalbar dapat dipenuhi ditahun 2027.
“Kalau STD-B sudah lengkap tentulah mereka (perkebunan mandiri/perusahaan) dapat didampingi memperoleh ISPO. Dan aturan ini sebenarnya sudah diterapkan di 2025 tetapi bergeser ditahun 2027. Mudah-mudahan tidak mempengaruhi pasar,” ucapnya usai kegiatan Lokakarya Akselerasi STD-B dan ToT Migrasi Data e-STDB Kalbar, Selasa (20/5).
Baca Juga:
Karenanya ISPO ini, tambah Heronimus sebagai standar mutu perkebunan kelapa sawit. Ia pun menegaskan efek negatif dari belum memiliki ISPO salah satunya permainan harga yang akan cenderung turun dari harga-harga normal pasar.
“Nah itu yang kita takutkan,” tegasnya.
Saat ini ungkap Heronimus perkebunan kelapa sawit yang tertanam di Kalbar ada 2.100.000 an Ha yang terbagi 1.500.000 Ha milik perusahaan besar dan perkebunan mandiri sebanyak 600.000 Ha.
Dari skala ini kata ia konsep perkebunan juga berbeda-beda terlebih kepada perkebunan mandiri yang kurang optimal.
“Kalau perkebunan mandiri ini lebih simple ketimbang perusahaan untuk menjadi ISPO. Hanya kalau kita serahkan seluruhnya ke pekebun kemungkinan mereka tidak mampu, baik secara SDM dan teknologi. Karena dalam STD-B itu perlu pemetaan makanya perlu mitra,” pungkasnya. (dian)