Pontianak, BerkatnewsTV. RSUD Soedarso Pontianak beberkan over kapasitas pasien BPJS kelas III yang datang minta dirawat baik bersifat rujukan maupun mandiri.
Satu dari penyebab membludaknya pasien, yakni masih minimnya Rumah Sakit (RS) Swasta yang mau bekerjasama dengan BPJS.
Menurut Direktur RSUD Soedarso Pontianak Hary Agung Tjahyadi, RS Swasta masih belum menjalin kerjasama dengan BPJS sehingga rujukan pasien dari kabupaten kota merekomendasikan RS yang telah bekerjasama dengan BPJS. Akibatnya di sinilah terjadi penumpukan pasien.
“Rumah sakit-rumah sakit swasta baik di Kalbar maupun Pontianak bekerjasamalah dengan BPJS. Supaya tidak semua pasien BPJS itu tertumpu pada RS Pemerintah terutama dari rujukan Kabupaten/Kota itu ke RS Soedarso semua. Bebannya terlalu berat ,” paparnya, di Pontianak, Minggu (6/4).
Baca Juga:
Saat ini di RSUD Soedarso ungkap Hary tersedia 684 Tempat Tidur (TT), terbagi menjadi dua yakni TT perawatan sebanyak 517 unit dan TT non perawatan ada 167 unit. Dari TT perawatan ada 365 TT di kelas 3, 8 TT Kelas 2, dan 38 TT di kelas 1. Kendatipun ratusan TT, kata Hary belum mencukupi dengan jumlah pasien yang berkunjung.
“Di sinilah terkadang pasien lama menunggu di IGD, tetapi bukan tidak dapat ya pasti dapat TT di ruangan hanya saja antri. Kecuali pasien anak ini kita cepatkan, kemudian masih ada menset pasien kalau sudah sehat baru mau pulang. Padahal ada yang disebut rawat inap dan rawat jalan, apabila sudah dinyatakan boleh pulang oleh medis ya harus pulang,” tegasnya.
Hary pun mendorong agar RS di daerah Kabupaten Kota meningkatkan kapasitasnya terutama sarana prasarana dan SDM. Dengan perhatian pemerintah daerah setempat tentunya, penguatan ini berdampak kepada kesehatan masyarakat di daerah tersebut.
“Ini akan membantu akses masyarakat lebih mudah di Kabupaten Kota. Tidak semuanya kesini (RSUD Soedarso), nah kalau mas-nya keliling ke ruangan pasien disini dari mana-mana ada yang dari Landak, Sintang, Sekadau, Putusibau semuanya kesini,” timpalnya. (dian)