Sanggau, BerkatnewsTV. Sebuah pesantren Quran di Sanggau berdiri di tengah lahan sawit.
Meski baru berusia belum genap satu tahun, pesantren yang berlokasi 500 meter dari kampung Sungai Ranas Kelurahan Tanjung Kapuas Kecamatan Kapuas itu kini sudah memiliki puluhan santri.
Namun mirisnya, pesantren yang diberi nama Muhammad Habiballah Meroga di bawah asuhan Ustazd Hanafi bin Muhammad Amin bin Kasim bin Abang Lasa itu hanya dibangun dengan papan seadanya. Ukurannya pun hanya 4 X 4 meter.
“Sementara ini yang bisa kami bangun hanya segini. Insya Allah jika ada rejeki kita akan bangun lagi di depannya ukuran 8 X 8,” kata Ustazd Hanafi ditemui, Senin (17/3).
Baca Juga:
- Catatan Raperda Pondok Pesantren, Amri: Cantumkan Numenklatur di SIPD
- OPINI–Pondok Pesantren, Pencetak Generasi Terbaik Generasi Masa Depan di Masa Modernisasi
Hanafi menjelaskan alasan mengapa memilih lokasi pesantren di tengah lahan sawit. Dijelaskannya, Pertama, karena amanah orang tuanya meminta ia mendirikan pesantren.
Kedua, karena lahan pemberian orang tuanya itu sangat strategis berada di tengah tidak terlalu dekat dengan pemukiman.
“Kalau pondok Qur’annya ini sudah memiliki bangunan yang permanen, saya sudah lihat ada ratusan santri dari masyarakat sekitar yang ingin bergabung. Terakhir ada dari Belangin, Jawai, Pudu, Sungai Ranas, Penyeladi dan beberapa kampung lainnya yang terdekat. Tak hanya quran, di pondok juga diajarkan ilmu Shorof,” ujarnya.
“Sekarang ini kami juga akan membangun lokal 10 X 20 meter persegi untuk ruangan ndalem/ruang mukim Santri. Semoga saja ada dermawan yang bersedia menyisihkan rejekinya untuk membantu membangun pondok pesantren ini, baik berupa uang maupun bahan material bangunan,” harapnya. (pek)