loading=

Waspada Bahan Pangan Kadaluarsa Jelang Idulfitri

Waspada Bahan Pangan Kadaluarsa Jelang Idulfitri
Masyarakat diingatkan untuk waspada terhadap bahan pangan yang telah kadaluarsa atau rusak sebelum membeli untuk kebutuhan Idulfitri. Dan Balam Besar POM Pontianak akan melakukan pengawasan secara intensif terhadap bahan pangan. Foto: egi/berkatnewstv

Pontianak, BerkatnewsTV. Masyarakat diingatkan untuk waspada terhadap bahan pangan yang telah kadaluarsa atau rusak sebelum membeli untuk kebutuhan Idulfitri.

Kepala Balai Besar POM di Pontianak, Fery Ferdiansyah mengingatkan sebagai konsumen yang cerdas dalam memilih dan memilah pangan, jangan lupa terapkan Cek KLIK.

Kalau untuk pangan yang terdaftar pangan olahan, cek kemasannya, harus bagus, tidak boleh rusak, tidak boleh penyok karena akan berpengaruh pada mutu dan keamanannya.

“Kemudian Cek Labelnya, lalu izin edarnya, komposisinya. Karena ada orang – orang tertentu yang alergi terhadap komposisi makanan. Apalagi masalah halal dan juga berat bersih. Lalu terakhir adalah kadaluarsa, kalau ada bahan pangan yang kita beli jangan sampai kadaluarsa, atau ada potensi yang dapat mengganggu kesehatan tubuh kita,” katanya saat diwawancarai, Kamis (13/3).

Ia sebutkan untuk mencegah hal-hal itu terjadi, pihaknya melakukan pengawasan secara intensif terhadap bahan pangan. Hal ini dilakukan karena di bulan ini produksi dan peredaran pangan begitu masif.

“Tingkat konsumsi naik 20 sampai dengan 30 persen, apalagi jelang Idul Fitri, ada produk-produk tertentu spesial diproduksi dengan jumlah lebih dari biasanya,” ungkapnya.

Baca Juga:

Fery mengatakan jika sebelumnya BBPOM menggelar pengawasan rutin dengan berbagai item pengawasan. Seperti pengawasan kepada pangan kosmetik, obat tradisional, suplemen, dan lainnya. Namun kali ini fokus pada pengawasan terhadap pangan.

Dia menambahkan BBPOM akan melakukan pengawasan intensif khusus di pangan. Yang dilakukan diantaranya pemeriksaan sarana produksi, dan yang akan banyak dilakukan adalah pengawasan atau inspeksi ke sarana-sarana distribusi.

“Sarana distribusi itu sendiri ada dari gudang atau distributor, nanti juga ada ritel modern dan tradisional, “jelas Fery.

Dia melanjutkan, yang akan ďiawasi adalah terkait kualitas produksi dan mutu produk. Selain kerusakan kemasan, keamanan produknya juga, terkait kadaluarsa serta labelnya. Karena terkadang di momen – momen tertentu, terdapat label-label khusus yang dikeluarkan produsen atau distributor yang jadi perhatian BBPOM.

Kemudian ada pengawasan untuk pangan di pasar Juadah yang dalam hal ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, Disperindag, serta Pemda setempat agar nanti bisa ditindaklanjuti.

“Karena ada wewenang BBPOM yang tidak bisa masuk ke sana, jadi nanti mungkin akan ditindaklanjuti oleh Dinkes atau Disperindag atau Pemda setempat. Mungkin terkait dengan bahan pangan Pemda setempat. Mungkin terkait dengan bahan lokal musiman, ada yang segar, ada yang siap saji, ada yang diolah, ” pungkasnya.(ebm)