Kubu Raya, BerkatnewsTV. Kebakaran dua unit ruko tempat usaha menjual nasi goreng dan bengkel di Desa Kapur Kecamatan Sui Raya membuat warga panik.
Apalagi kawasan yang padat penduduk ini hanya mempunyai satu akses utama jalan sehingga terjadi kemacetan di seluruh jalan.
Kendati dugaan awal penyebab kebakaran dikarenakan korsleting listrik, namun polisi masih melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut.
Salah satu saksi kunci adalah Pusimah, istri pemilik usaha nasi goreng, yang pertama kali menyadari ada sesuatu yang tidak beres.
“Pusimah mendengar suara letupan dari lantai atas, kemudian listrik tiba-tiba padam. Ia sempat mengira itu hanya turunnya stut KWH meteran. Tapi saat Pusimah naik ke lantai dua untuk memeriksa, asap tebal sudah memenuhi ruangan,” ungkap Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya Aiptu Ade, Sabtu (11/1) pagi
Apa yang dilihat Pusimah di lantai dua membuatnya panik. Api sudah berkobar hebat di dekat plafon. Pusimah pun bergegas berteriak meminta bantuan kepada warga untuk menghubungi pemadam kebakaran.
Baca Juga:
Namun, hingga petugas tiba, si jago merah sudah merembet ke ruko sebelah.
Kebakaran yang terjadi pada Jumat (10/1) sore itu memakan dua bangunan ruko dengan ukuran masing-masing 15×15 meter persegi. Ruko itu terbuat dari beton, tetapi bagian plafon yang terbuat dari tripleks dan atap seng mempercepat penyebaran api.
Penyelidikan ini semakin menarik karena polisi menduga ada kemungkinan lain yang memicu kebakaran. Apakah ini benar-benar korsleting listrik atau ada faktor lain?
Dalam upaya memadamkan api, 12 unit pemadam kebakaran dari berbagai instansi dikerahkan ke lokasi. Selama lebih dari satu jam kobaran api dapat dipadamkan, akan tetapi agar tidak ada titip api baru petugas Damkar melakukan pendinginan.
Sementara itu menurut keterangan saksi mata, Dandi, api pertama kali muncul dari bangunan yang menjual nasi goreng di lantai bawah, sebelum merambat ke bangunan sebelah yang merupakan bengkel.
“Api pertama kali dari bagian belakang bangunan yang jual nasi goreng, kemudian merambat ke atas dan menjalar ke bangunan sebelahnya. Di atas banyak barang-barang yang mudah terbakar, jadi api cepat meluas,” ungkap Dandi.
Kebakaran terjadi begitu cepat, dengan api langsung membesar setelah menjalar ke bagian atas kedua bangunan yang terhubung. Bangunan yang terbakar masing-masing terdiri dari dua lantai, dengan lantai bawah digunakan untuk usaha seperti nasi goreng dan bengkel, sementara lantai dua digunakan sebagai tempat tinggal.(ebm)