Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pasangan calon nomor urut 2, Sujiwo – Sukiryanto telah ditetapkan KPU Kubu Raya menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kubu Raya terpilih masa bakti 2025 – 2030.
Penetapan Sujiwo – Sukiryanto diumumkan dalam rapat pleno terbuka yang dipimpin langsung Ketua KPU Kubu Raya, Kasiono, Kamis (9/1).
Di Pilkada Kubu Raya yang dihelat pada 27 November 2024, Sujiwo – Sukiryanto sukses mengalahkan dua paslon terberat yakni Rusman Ali – M Fachri dan Rosalina – Marijan.
Sujiwo – Sukiryanto meraih 161.901 suara atau 51,03 persen, kemudian disusul paslon nomor urut 3 yakni Rusman Ali – M. Fachri sebanyak 136.329 suara sedangkan paslon nomor urut 1 Rosalina – Marijan meraih 19.043 suara.
Kendati menjadi pemenang Pilkada Kubu Raya, namun Sujiwo – Sukiryanto tetap rendah hati bahkan ia menyatakan keduanya mewakafkan diri dan sebagian harta untuk kepentingan pembangunan Kubu Raya.
Baca Juga:
- RPJP 2025 – 2045 Kubu Raya Pedoman Bupati Terpilih
- Rusman Ali Ucapkan Selamat Kemenangan Jiwo – Sukir di Pilkada Kubu Raya
“Kemenangan ini kemenangan kita bersama, kemenangan ini kemenangan masyarakat Kubu Raya. Kami berdua menyadari bahwasannya tantangan kedepan setelah kami dilantik, teramat dan sangat berat,” kata Sujiwo disela menghadiri penetapan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kubu Raya terpilih, Kamis (9/1).
Untuk itu, Sujiwo mengharapkan doa, dukungan, serta atensi dari semua elemen masyarakat.
“Kami berdua bukan siapa-siapa, kami hanya mempunyai modal semangat utuk mewakafkan diri kami dalam rangka mengabdi dan membangun Kubu Raya. Jiwa raga bahkan sebagian harta kami akan kami wakafkan untuk Kubu Raya dan rakyat Kubu Raya,” janji Sujiwo.
Sujiwo yakin dan percaya tanpa dukungan dari semua pihak ia dan Sukiryanto tidak mampu melaksanakan tugas sebagai bupati dan wakil bupati dengan baik.
Sujiwo juga menyatakan permohonan maafnya apabila dalam proses pilkada ada hal yang tidak berkenan. Karenanya ia mengajak semua pihak untuk kembali bersatu membangun Kubu Raya.
“Mari kita rajut kembali persatuan dan kesatuan, kita lupakan hiruk pikuk pilkada. Itu sebuah keniscayaan proses demokrasi tapi sudah selesai karena kita semua harus kembali bersatu,” ajaknya.(fer)