Ekspor Komoditi Kalbar Naik Turun ke 11 Negara

Ekspor Komoditi Kalbar Naik Turun ke 11 Negara
Kepala BPS Kalbar, Muh Saichudin bersama Pj Sekda Kalbar M. Bari saat memberikan keterangan pers pada Rabu (4/12). Diantaranya terkait dengan perkembangan nilai ekspor Kalbar di tahun 2024. Foto: egi

Pontianak, BerkatnewsTV. Nilai ekspor komoditi Kalbar mengalami naik turun dalam kurun waktu empat bulan terakhir di tahun 2024.

Di bulan Oktober turun 13,46 persen dibanding September 2024, yaitu dari US $ 222,93 juta menjadi US $ 192,92 juta.

Kenaikan ekspor di bulan September itu dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas saat itu yakni khususnya CPO dan alumina naik sebesar 2,32%.

Kepala BPS Kalbar, Muh Saichudin saat memberikan keterangan pers pada Rabu (4/12) menyebutkan Bahan Kimia Anorganik (HS28), Lemak dan Minyak Hewan/Nabati (HS15) serta Karet dan Barang dari Karet (HS40) merupakan tiga golongan barang unggulan ekspor Kalbar di bulan Oktober 2024, yaitu masing-masing berkontribusi 46,35 persen, 28,27 persen, dan 9,80 persen.

“India, Australia, dan Jepang merupakan tiga negara tujuan ekspor Kalimantan Barat terbesar pada Oktober 2024, masing-masing mencapai nilai ekspor US $ 83,75 juta, US $ 18,15 juta, dan US $ 16,53 juta dengan total kontribusi US $ 118,43 juta atau 61,39 persen,” tambahnya.

Baca Juga:

Tujuan ekspor Kalimantan Barat Oktober 2024 masih didominasi negara Asia (8 negara utama), yaitu dengan kontribusi sebesar 84,33 persen, sedangkan kontribusi terhadap total ekspor ke negara utama lainnya (Australia) sebesar 9,41 persen, serta 6,26 persen sisanya berasal dari negara lainnya.

Sementara itu Pj Sekda Kalbar, Mohammad Bari meminta data statistik yang dihasilkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan bersama.

“Kenaikan ekspor diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian Kalbar yang saat ini juga semakin solid pemulihannya. Tentu meningkatnya ekspor akan berdampak pada aktivitas investasi dan konsumsi masyarakat,” ucapnya.

Ia pun meminta kepala dinas beserta jajarannya untuk benar-benar memperhatikan dan memahami data yang dirilis oleh BPS. Dan agar dapat segera ditindaklanjuti sebagai bahan perencanaan dan evaluasi pembangunan Kalimantan Barat.(ebm)