Kubu Raya, BerkatnewsTV. Ketiga kandidat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kubu Raya 2024 adu argumen dan adu program pada acara Debat Publik.
Ketiga menyakinkan publik dan pihak lawan atas realistisnya program-program mereka ketika menjadi Kepala daerah Kubu Raya selama lima tahun kedepan.
Satu hal kebutuhan dasar sektor kesehatan yakni masalah angka stunting yang masih ada di beberapa bagian wilayah kecamatan di Kubu Raya juga sempat dilontarkan oleh tim panelis.
Pertanyaan itupun juga dijawab secara gamblang dari nomor urut 1 pasangan Rosalina-Marijan. Mereka menyampaikan program-program terdahulunya sudah tepat tinggal saja dilanjutkan secara konsisten.
“Yaitu pemberdayaan masyarakat sampai ke tingkat, jangkar yakni paling bawah. Dimana kita memberdayakan kelompok-kelompok PKK, kader-kader Posyandu, keluarga balita, remaja, termasuk memberdayakan program-program yang ada di Puskesmas agar anak-anak yang terditeksi stunting dapat kita atasi. Pada masa mengandung dapat kita lihat apakah ada potensi stunting. Jadi prosesnya remaja pra-nikah sudah kita edukasi melalui bimbingan secara intens agar anak yang dikandung tidak terkena stunting,” terangnya, saat konfrensi pres, debat publik, Rabu (30/10) malam.
Baca Juga:
- 5 Desember Calon Pj Bupati Kubu Raya Diusulkan ke Mendagri
- Tiga Nama Calon Pj Bupati Kubu Raya Terungkap
Sementara paslon nomor urut 2 Sujiwo – Sukiryanto memandang perlunya sinergisitas antara daerah dan pusat dalam rangka membangun daerah Kubu Raya.
Sujiwo merasa APBD tidak sanggup menopang pembangunan Kubu Raya karena pelik dan kompleknya masalah pembangunan di sembilan kecamatan dan 123 desa Kubu Raya.
“Banyak persoalannya yang harus dituntaskan jawabannya apa anggaran. Kalau kita hanya mengandalkan APBD murni tidak ditopang oleh APBN, APBD Provinsi, PAD maksimal, oleh partisipasi pihak ketiga, maka akan stagnan. Nah, satrategi saya adalah menyakinkan pemerintah pusat dengan komunikasi politik yang baik tentunya maka akan dibuka ruangnya. Ada DAK, baik itu penugasan, maupun reguler kemudian ada dana Inpres, dana bagi hasil. Sementara inikan negara sudah menyiapkan dana Inpres, kenapa kita tidak lakukan itu dalam rangka mempercepat pembangunan,” bebernya.
Sedangkan paslon nomor urut 3 Rusman Ali – M. Fahri menekankan potensi untuk meningkatkan APBD melalui BPHTB yang dimana program 3 juta perumahan akan menyasar ke daerah-daerah.
Rusman Ali pun menilai bahwa Kubu Raya lah daerah paling layak karena harga tanah masih terjangkau untuk perumahan tipe 36.
“Nah tergantung lagi bagaimana cara merebut program itu tentunya pak Fahri sebagai depeloper perumahan sudah tahu bagaimana cara merebut kuotanya. Karena kouta itu menentukan pembangunan di daerah, mudah-mudahan teman-teman dari pak Fahri melalui Apepsi dan organisasi lainnya sehingga meningkatkan pembangunan di Kubu Raya. Bagaimanapun tetap larinya ke infrastruktur, karena umur Kubu Raya ini baru 17 tahun berbeda dengan Pontianak yang sudah lama. Dari sisi peningkatan pendapatan daerah tentu ada peningkatan dari kuota perumahan ini tentunya berpengaruh kepada BPHTB juga,” jelasnya.(dian)