Landak, BerkatnewsTV. Calon Bupati Landak Nomor Urut 1, Karolin Margret Natahsa apresiasi gelar budaya yang diselenggarakan Perguruan Budaya Ritual Tambak Baya (PBRTB) pada HUT ke-8 PBRTB.
Karolin meminta generasi penerus saat ini bisa terbuka pada dunia internasional.
“Mungkin diawali oleh Panglima (Tambak Baya), ini sangat luar biasa. Bisa menyelenggarakan berbagai kegiatan dan mengundang tamu-tamu terhormat dari luar negeri,” ujarnya.
Hal itu disampaikan Karolin saat menghadiri perayaan HUT ke-8 PBRTB di Desa Semadu, Kecamatan Banyuke Hulu pada Rabu (23/10).
Selain dihadiri para perwakilan PBRTB dari beberapa cabang dari luar negeri juga terlihat Pajaji, salah satu praktisi Kebudayaan Dayak PBRTB.
“Saya harap para penerusnya bisa lebih hebat lagi dari Panglima Tambak Baya,” tambah Karolin.
Bupati Landak periode 2017 – 2022 terkesan dengan pidato Panglima Tambak Baya yang turut bicara tentang kemajuan teknologi di tengah pidatonya tentang pelestarian budaya.
Keterbukaan akses dunia melalui internet, berpotensi menghadapkan generasi saat ini dengan potensi ancaman maupun peluang.
Kegiatan PBRTB, menurut Karolin Margret Natasha, sejalan dengan konsep politik PDI Perjuangan (PDIP) Trisakti yaitu berdaulat di bidang politik, berdikadi di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang budaya.
Baca Juga:
Ia menilai hal itu sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan. Dimana setiap warga Indonesia harus berkebudayaan asli Indonesia, dengan menjadi kebudayaan sebagai filosofi etika berperilaku.
“Tiga hal ini menjiwai seluruh perjuangan politik saya dan seluruh langkah-langkah yang saya lakukan untuk membangun Kabupaten Landak,” ujar Karolin yang berpasangan dengan Erani di Pilkada Landak.
Kedaulatan politik dikatakan Karolin sangat penting untuk menghindari potensi politik transaksional. Karena dapat menggusur potensi dan kemampuan tokoh-tokoh lokal yang memiliki kemampuan yang dapat dikalahkan oleh politik uang.
Karolin Margret Natsha juga menyatakan komitmennya mendorong peningkatan perekonomian melalui sektor pertanian dan perkebunan.
Termasuk melindungi Credit Union (CU) merupakan bagian dari ekonomi kerakyatan banyak membantu masyarakat, demi berdikari secara ekonomi.
Berkepribadian dalam bidang budaya, tanpa kepribadian dalam bidang budaya kita akan mengambang.
“Kita akan hanyut oleh derasnya modernisasi dan pengaruh dari luar,” ungkapnya.
Karakter kebudayaan menurut Karolin Margret Natasha, penting dipertahankan ditengah gempuran modernisasi.
Hal itu demi mempertahankan sikap ksatria masyarakat adat Dayak yang berpotensi hilang dimakan zaman.(Tim Gajah)