Kubu Raya, BerkatnewsTV. Kepala SMAN 1 Sui Raya, Aisyah mengaku telah diperiksa oleh Bawaslu untuk dimintai klarifikasi terkait dugaan kampanye Ketua PMI Kalbar Lismaryani Sutarmidji di sekolah.
“Memang kegiatan PMI goes to school pun ada dilaksanakan sekolah. Dan kita sudah diminta klarifikasi oleh Bawaslu,” ucap Aisyah diwawancarai, Selasa (15/10).
Video Ketua PMI Kalbar Lismaryani Sutarmidji kampanye di SMAN 1 Sui Raya pada 27 September 2024 menjadi viral. Saat itu istri Sutarmidji ini terlihat mengarahkan para pelajar untuk mencobos pasangan calon nomor 1 Sutarmidji – Didi Haryono.
Terlihat juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kalbar Rita Hastarita bersama sejumlah ASN turut mendampinginya. Diduga ia terlibat dalam memfasilitasi kampanye terselubung itu.
Saat kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) berjalan, Kepala SMAN 1, Aisyah mengaku dirinya sedang sibuk mengurusi konsumsi sehingga penyampaian yang diduga kampanye praktis tidak diketahui olehnya.
“Mungkin kita itu saking seriusnya itu ya pak, ndak fokus, pikiran saya udah anak-anak ramai. Saya juga masih mikirkan konsumsi,” ucapnya.
Baca Juga:
- Istri Sutarmidji Kampanye Pilkada di Sekolah
- Bawaslu Telusuri Pelanggaran Istri Sutarmidji Kampanye di Sekolah
Aisyah menganggap kegiatan itu sudah diawasi dengan baik hanya saja tanpa sepengetahuannya kejadian itu pun terjadi.
“Selektif, ya itu sebenarnya sudah sangat selektif. Kehidupan kita Kita cuma berdoa aja lah Pak ke depannya. Itu di luar kemampuan kami,” ujarnya.
Isi dalam rancangan kegiatan tersebut sudah dirancang kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan yang dilakukan seperti pembukaan, pengarahan Kepala Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, pengarahan ketua PMI serta penyerahan bantuan penunjang kesehatan oleh Ketua PMI Kalbar, Lismaryani Sutarmidji.
“Kegiatan awal itu ada registrasi, kemudian pembukaan OLMC, penampilan drumband, menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan doa. Kemudian pengarahan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, pengarahan Ketua PMI, penyerahan bantuan vitamin, masker, oksigen dari Ketua PMI Kalbar untuk siswa, penyerahan tablet tambah darah,” jelasnya.
Awalnya rencana kegiatan tersebut bukan dari PMI yang menghubungi sekolah namun, dari Luh Gede Supriyani sabagai Kepala Bidang Pembinaan kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar.
“Kami difasilitasi lewat Dinas Pendidikan karena bukan dari PMI yang menghubungi kita. Kami koordinasinya ke Kepala bidang Kebudayaan,” ujarnya.(ebm)