Pontianak, BerkatnewsTV. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kalbar Rita Hastarita dilaporkan atas dugaan tidak netral sebagai seorang ASN melalui adanya kampanye terselubung.
Rita diduga ikut terlibat memfasilitasi kampanye Ketua PMI Kalbar Lismaryani Sutarmidji di SMA Negeri 1 Sui Raya pada 27 September 2024 lalu.
Lismaryani yang notabene istri Sutarmidji diduga telah melakukan kampanye terselubung di sekolah SMAN 1 Sui Raya dengan agenda sosialisasi pemilih pemula. Saat itu, Lismaryani telah mengarahkan para siswa untuk memilih pasangan calon nomor urut 1 Sutarmidji – Didi Haryono.
Juru bicara Barisan NKRI Shirat Nurwandi mengatakan, bukti yang dilaporkan berasal dari berbagai media sosial yang mencuat pada Senin (7/10).
Barisan NKRI menjadikan video yang viral sebagai alat bukti pelaporan ke Bawaslu Kalbar yang menayangkan adanya kegiatan yang diarahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar Rita Hastarita.
“Ibu Rita Hastarita ini adalah ASN, seharusnya netral, tetapi yang terjadi adalah sosialisasi yang terselubung dalam bingkai kampanye. Di mana ajakan jelas mengarah kepada salah satu pasangan calon Gubernur, yakni nomor urut 1,” tegas Shirat usai membuat laporan di Kantor Bawaslu Kalbar, Selasa (8/10).
Baca Juga:
Shirat menilai ajakan itu jelas dan terang, disertai dengan fasilitasi kegiatan yang mengarah kepada kampanye untuk melanjutkan dukungan kepada salah satu calon.
Atas laporan yang dilaporkan, Barisan NKRI berharap Bawaslu Kalbar segera mengambil tindakan tegas terhadap dugaan pelanggaran ini. Mengingat peran ASN yang harus bersikap netral dalam proses demokrasi.
“Kita ingin Bawaslu bertindak sesuai aturan hukum dan kode etik karena sebagai aparatur negara, mereka tidak boleh menyalahgunakan wewenangnya,” tegasnya.
Ia menyatakan Barisan NKRI akan menunggu tindak lanjut dari Bawaslu terkait laporan yang disampaikan. Dan diharapkan dalam satu hingga dua hari ke depan, Bawaslu akan memberikan informasi resmi mengenai langkah selanjutnya.
“Kita hasil penyelidikan Bawaslu Kalbar untuk mengetahui bagaimana hasilnya. Semoga ada tindakan nyata dalam waktu dekat,” harapnya.
Sementara itu sejumlah wartawan berusaha melakukan konfirmasi kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar Rita Hastarita. Namun hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban.(tmB)