Uskup Bumbun, Sosok Sumber Motivasi dan Insipirasi Umat Katolik

Uskup Bumbun, Sosok Sumber Motivasi dan Insipirasi Umat Katolik
Uskup Keuskupan Sanggau, Mgr Valentinus usai misa arwah atas meninggalnya Mgr Hieronymus Herculanus Bumbun, OFM Cap pada Selasa (1/10) di Gereja Katedral Pontianak. Foto: egi

Pontianak, BerkatnewsTV. Bagi umat Katolik di Keuskupan Sanggau, Mgr Bumbun atau Uskup Bumbun adalah sosok uskup yang sangat rendah hati dan satu-satunya uskup Dayak yang menjadi seorang pemimpin gereja pertama kali.

Mgr Hieronymus Herculanus Bumbun, OFM Cap, telah meninggal dunia pada Senin, 30 September 2024, pukul 21.12 WIB di Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak.

Uskup Keuskupan Sanggau, Mgr Valentinus menilai Mgr Bumbun adalah tokoh yang merintis panggilan menjadi imam, pastor, biarawan-biarawati.  

Karena dia adalah generasi Dayak dari daerah Sanggau terutama dari daerah Belitang yang dipanggil menjadi pastor.

Karena itu, Uskup Bumbun selalu menjadi rujukan keluarga-keluarga di Paroki Sungai Ayak.

“Kalau punya anak laki-laki selalu mengatakan nanti kalau sudah besar, seperti pastor Bumbun ya. Bapak ibu boleh tinggal di kampung tapi kalian anak-anak harus ke kota. Jadi, maju seperti Mgr. Bumbun karena Mgr. Bumbun Raja Orang Memualang,” ungkap Mgr Valentinus.

Baca Juga:

Mgr Valentinus menilai Mgr Bumbun menjadi sumber motivasi, sumber inspirasi bagi orang-orang di pedalaman untuk maju. 

“Ini menurut saya hal yang legasi yang beliau tinggalkan untuk umat-umat dari pedalaman,” ucapnya.

Mgr Valentinus melihat selama pelayanan Mgr Bumbun, adalah orang yang hampir tidak pernah dengar berbicara buruk dengan orang lain.

“Beliau orangnya selalu melayani dengan sungguh, dengan tulus hati, meskipun kerap kali tidak mudah, tidak gampang, karena seperti saya katakan tadi, banyak kepala, banyak pemikiran. Tapi Mgr. Bumbun memiliki kemampuan untuk mendengar. Ini kemampuan yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin,” ujarnya.

Sebelum menjadi seorang uskup di Pontianak, Mgr. Bumbun merupakan orang asli kampung, dari Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau. Dan merupakan satu-satunya orang Dayak yang menjadi uskup di Kalimantan.

“Beliau juga yang telah yang memberikan krisma kepada saya di tahun 1983. Jadi inilah kalau kita katakan warisan yang beliau tinggalkan, semangat melayani siapa saja. Saya hanya ingin mengatakan, Monsenyor Bumbun, selamat jalan. Doakan kami dari surga karena kami masih berserah di dunia ini dan semoga dengan bantuan dari surga di sana segala hal yang dilakukan, baik oleh umat maupun kami para gembala,” pungkasnya.(ebm)