Pontianak, BerkatnewsTV. KPU Kalbar telah menetapkan jumlah DPT pilkada serentak di Kalbar tahun 2024 sebanyak 3.956.969 pemilih.
Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) ini disampaikan dalam rapat pleno terbuka, Minggu (22/9). Dalam penetapan itu, setiap KPU kabupaten/ kota membacakan masing-masing jumlah DPT. Mulai dari jumlah kecamatan, jumlah desa, jumlah pemilih laki-laki dan pemilih perempuan hingga totalnya.
Menanggapi DPT pilkada serentak di Kalbar 2024 ini, perwakilan paslon Sutarmidji – Didi Haryono, Idris Maheru mempertanyakan terkait daftar pemilih berkelanjutan.
“Apakah basic datanya diambil dari pilpres atau pemilu legislatif lalu. Karena kalau kita lihat dari 14 kabupaten/ kota ini ada beberapa daerah yang jumlahnya mengalami penurunan sekitar dua atau tiga ribuan dan ada pula yang naik sekitar dua atau tiga ribuan juga. Jadi ini mohon penjelasannya apa penyebabnya,” tanya Idris yang juga mantan Komisioner KPU Kubu Raya ini.
Tanggapan juga ditanyakan Heriyanto perwakilan dari paslon Muda Mahendrawan – Jakius Sinyor. Ia mempertanyakan data pemilih yang sudah meninggal dan pemilih pemula.
Baca Juga:
“Kalau ini mungkin bisa kerja sama dengan Diknas. Jangan sampai ini tidak tersisir karena ini hak masyarakat. Jangan sampai tidak masuk karena batas usianya sudah masuk,” ujarnya.
Pimpinan rapat pleno, Suryadi menjelaskan proses pemuktahiran data pemilih ini dimulai dari penyerahann DP4 oleh Kemendagri pada tanggal 2 Mei 2024. Kemudian dilakukan sinkronisasi oleh KPU RI yang diturunkan kepada masing-masing kabupaten/ kota melalui provinsi.
Selanjutnya dilakukan pemetaan TPS dan dilakukan coklit (pencocokan dan penelitian) data langsung kepada para pemilih oleh petugas Pantarlih.
“Artinya kami meyakini data sinkronisasi di KPU RI sudah memperhatikan data yang berkelanjutan dan data DPT Pemilu tahun 2024. Namun dalam perjalanananya ada coklit, pencermatan, kegandaan TMS seperti yang awalnya sipil menjadi TNI/Polri, meninggal dan juga pindah domisili,” terangnya.
“Karena data kependudukan kita sangat dinamis, itu lah yang menyebabkan terjadinya penurunan dibandingkan Pemilu 2024. Total ada sekitar 1.500-an pemilih,” tambahnya lagi.
Pihaknya sambung Suryadi memastikan tetap menjaga data untuk pemilih pemula. Dan jika ada yang ditemukan tidak memenuhi syarat agar diberikan tanda. Dan disampaikan kepada jajaran di bawah mulai dari PPK, PPS hingga KPPS.(rob)