loading=

GSMS-FTBI Lestarikan Seni Budaya Ditengah Gempuran Teknologi

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya, Arianto saat memberikan penghargaan saat pencanangan Gerakan Seniman Masuk Sekolah dan pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu di Kubu Raya, Rabu (4/9). Foto: dian
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya, Arianto saat memberikan penghargaan saat pencanangan Gerakan Seniman Masuk Sekolah dan pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu di Kubu Raya, Rabu (4/9). Foto: dian

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Sebanyak 550 murid dari 12 SD Negeri dan swasta dan 10 SMP Negeri dan swasta terlibat dalam Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) dan pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di Kubu Raya.

GSMS turut melibatkan 23 orang seniman asal lokal dan luar daerah untuk mengajarkan sejumlah materi dasar seperti seni kriya, seni lukis, seni tari, seni musik dan sebagainya, dalam membentuk jiwa seni GSMS dan FTBI dicanangkan sebagai Ekskul di sekolah.

Sekda Kubu Raya Yusran Anizam mengemukakan GSMS-FTBI bagian dari pelestariaan kebudayaaan bangsa yang beraneka ragam. Dengan membangun karakter murid dari GSMS-FTBI maka peninggalan sejarah tidak akan hilang ditengah kemajuan teknologi.

“Bahasa dan kesenian budaya kita mesti dikembangkan melalui anak-anak (murid) kita inilah diberikan pemahaman, ketrampilan untuk mencintai nilai-nilai budaya dari leluhurnya. Karena disinilah karekter bangsa kita diakui secara global serta mewujudkan generasi yang unggul kedepannya, Insya Allah,” ucapnya usai membuka puncak GSMS dan FTBI, Rabu (4/9).

Baca Juga:

Sementara Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalbar, Anang Santosa menyebut akan menyediakan 251 partisipan yang terdiri dari guru, sastrawan, dan lainnya dalam memasifkan bahasa daerah ini. Dari 251 partisipan akan mengedukasi para siswa dan tenaga didik.

“Harapan kami di tahun ini mungkin lebih dari 100 ribu orang yang akan terlibat dalam kegiatan FTBI. Ada tiga daerah yang sedang massif FTBI ini, seperti Kubu Raya, Pontianak, dan Sanggau. Daerah pertama kali yang mendapatkan program ini adalah Kubu Raya,” tuturnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya, Arianto menyampaikan GSMS-FTBI bagian dari kolaborasi dari program Kemenristekdikbud selain juga bagian dari kurikulum merdeka belajar.

“Murid-murid akan menyenangi GSMS-FTBI ini, sebab mempelajarinya tidak seberat mempelajari pelajaran formal,” ucapnya.

Gerakan Seniman Masuk Sekolah juga sudah resmi menjadi kegiatan non formal atau ekskul yang diyakini menjadi kegiatan favorit di luar jam sekolah di Kubu Raya. Ia pun menyambut kedatangan seniman-seniman dalam mempraktekkan ilmunya di sekolah-sekolah yang ada di Kubu Raya.

“Ini juga bagian mengatasi kekurangan tenaga pendidik di sekolah-sekolah,”pungkasnya.(dian)