Sudah Dipecat, Hendri Nekat Gelar Konkernas PWI. Zulmansyah: Tidak Sah

Ketua Umum PWI Zulmansyah menegaskan Konkernas yang dilakukan Hendri Ch Bangun (HCB) tidak lah sah berdasarkan konstitusi PWI.
Ketua Umum PWI Zulmansyah menegaskan Konkernas yang dilakukan Hendri Ch Bangun (HCB) tidak lah sah berdasarkan konstitusi PWI.

Jakarta, BerkatnewsTV. Hendri Ch Bangun masih ngotot tak terima dipecat dari kepengurusan dan keanggotaan PWI Pusat. Ia pun terus melakukan perlawanan.

Bahkan, Hendri nekat melaksanakan Konfrensi Kerja Nasional (Konkernas) dan membuka Porwanas di Kalimantan Selatan. Padahal, hasil dari Konfrensi Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan pada 18-19 Agustus 2024 telah menetapkan Zulmansyah Sekedang sebagai Ketua Umum PWI sisa masa bakti 2023-2028.

Zulmansyah menegaskan Konkernas yang dilakukan Hendri Ch Bangun (HCB) tidak lah sah berdasarkan konstitusi PWI.

“Konkernas di Banjarmasin menurut saya tidak sah. Karena yang mengundang dan memimpin adalah HCB, yang bukan lagi anggota PWI. Karena tidak sah, maka semua hasilnya tidak berlaku untuk dilaksanakan,” tegasnya dihubungi, Sabtu (24/8).

Ia jelaskan Konkernas merupakan rapat program kerja dan evaluasi program kerja PWI. Di PD PRT PWI, Konkernas digelar minimal 1 kali dalam 1 periode kepengurusan.

“Nah, Konkernas sudah pernah dilakukan pada 18 Februari 2024 lalu di Ancol Jakarta. Rasanya tidak begitu urgen menggelar Konkernas 2 kali dalam setahun. Apalagi terkesan dipaksakan dan mengambil kesempatan,” tuturnya.

Sementara terkait Porwanas, Zulmansyah menjelaskan Porwanas adalah program rutin PWI yang digelar setiap tiga tahun sekali.

Baca Juga:

Sehingga sangat jelas, Porwanas program PWI bukan program perseorangan pengurus apalagi program kubu HCB. Sebelum HCB Ketum, Porwanas sudah ditetapkan di Kalsel.

“Saya berterima kasih kepada kawan-kawan anggota PWI yang ikut Porwanas, ikut bertanding dan bersilaturrahmi dengan riang gembira. Sekaligus juga kami berterima kasih kepada sebagian besar anggota PWI yang hadir di Porwanas yang memilih bersikap tidak hadir saat pembukaan karena HCB diberi panggung saat pembukaan Porwanas itu,” tuturnya.

Artinya, disebutkan Zulmansyah itu pembangkangan anggota PWI terhadap HCB yang bukan lagi sebagai anggota PWI. “Kok masih merasa sebagai Ketum. Rasanya sudah di luar akal sehat. Masih merasa Ketum, padahal sudah dipecat Dewan Kehormatan PWI,” ucapnya.

Menurut Zulmansyah, andai HCB tidak diberi panggung, maka pasti anggota PWI akan lebih ramai hadir di pembukaan Porwanas.

“Tapi ternyata lihat saja pembukaan Porwanas di Jawa Timur dan Jawa Barat, ribuan wartawan penuh sesak meramaikan. Faktor HCB diberi panggung itulah, yang membuat pembukaan Porwanas menjadi sepi,” pungkasnya.(tmB)