loading=

Menjahit Kian Berkembang Berkat KUR Bank Kalbar

Pelaku UMKM mengaku terbantu berkat adanya KUR dari Bank Kalbar. Diantaranya yang dirasakan Rusdiani salah satu penjahit yang berdomisili di Desa Sui Raya Dalam Kecamatan Sui Raya Kabupaten Kubu Raya. Foto: tmB
Pelaku UMKM mengaku terbantu berkat adanya KUR dari Bank Kalbar. Diantaranya yang dirasakan Rusdiani salah satu penjahit yang berdomisili di Desa Sui Raya Dalam Kecamatan Sui Raya Kabupaten Kubu Raya. Foto: tmB

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pelaku UMKM mengaku terbantu berkat adanya KUR dari Bank Kalbar. Diantaranya yang dirasakan Rusdiani salah satu penjahit yang berdomisili di Desa Sui Raya Dalam Kecamatan Sui Raya Kabupaten Kubu Raya.

Bermula ketika ia mendapatkan pesanan baju seragam dari salah satu sekolah swasta di Kubu Raya setahun lalu. Ketika itu ia terbentur dengan permodalan untuk membeli bahan kain dan peralatan menjahit lainnya.

Ia pun mencoba mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikelola Bank Kalbar.

“Saya baru pertama kali mengajukan pinjaman KUR di Bank Kalbar. Meskipun awalnya ada rasa kekhawatiran, apakah bisa kembalikan lagi,” ucapnya saat ditemui berkatnewstv, Senin (29/7).

Beberapa persyaratan KUR yang harus disiapkan tidak lah sulit. Antara lain mengisi formulir permohonan kredit, fotocopi e-ktp suami istri, fotocopi pemohon, fotocopi akta nikah, fotocopi agunan (jika nilai KUR besar), fotocopi PBB agunan, fotocopi buku tabungan, fotocopi NPWP, surat keterangan usaha dari desa.

Gayung pun bersambut. Setelah persyaratan administrasi dilengkapi. Dalam waktu seminggu kemudian, ia mendapat telepon dari Bank Kalbar akan disurvei usahanya.

Kebetulan, Ani juga telah menjadi nasabah Bank Kalbar sehingga semakin mempermudah untuk mendapatkan KUR. Ia semakin terkejut ketika mengetahui bunga KUR yang dikucurkan Bank Kalbar sangat lah kecil, yakni hanya 6 persen per tahun. Dengan jangka waktu untuk lima tahun.

Baca Juga:

“Alhamdullilah, persyaratan saya disetujui Bank Kalbar. Seminggu kemudian saya mendapat kabar baik untuk menanda tangani akad kredit di notaris,” tururnya.

Ia pun menggunakan KUR itu untuk membeli bahan kain, mesin, peralatan menjahit lainnya serta merenovasi ruangan agar lebih leluasa untuk menjahit.

Sejak itu, pesanan terus berdatangan. Tidak hanya untuk menjahit pakaian sekolah namun juga pesanan baju pesta perkawinan maupun seragam kantoran.

Agar usahanya lancar, ia mencoba merekrut beberapa orang untuk membantunya. Jika pesanan menumpuk, Ani berbagi rejeki dengan penjahit lain untuk menjahit baju yang dipesan.

Kalau untuk penghasilan ia mengaku rata-rata bisa memperoleh diatas Rp5 juta per bulan. Dengan jumlah pendapatan tersebut, ia tidak khawatir dapat menyelesaikan KUR yang dikucurkan.

Selain usahanya berkembang, ibu rumah tangga ini juga dapat membantu meningkatkan taraf ekonomi keluarga.

“Alhamdullilah lah, berkat KUR Bank Kalbar bisa lah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga karena dari usaha yang mulai berkembang,” tambahnya.(tmB)