Description

Mengenal Kanker Penis yang Membunuh Ribuan Warga Brazil

Kanker penis (penile cancer) yang sangat berbahaya ternyata merupakan masalah kesehatan yang sering kali kurang mendapatkan perhatian, meskipun dampaknya sangat signifikan.
Kanker penis (penile cancer) yang sangat berbahaya ternyata merupakan masalah kesehatan yang sering kali kurang mendapatkan perhatian, meskipun dampaknya sangat signifikan. Desain ilustrasi foto berkatnewstv

OPINI – Maaf sedikit agak porno ya. Kali ini membahas kanker penis yang berbahaya sehingga dapat membunuh banyak warga Brazil. Kanker penis (penile cancer) merupakan masalah kesehatan yang sering kali kurang mendapatkan perhatian, meskipun dampaknya sangat signifikan.

Di beberapa negara seperti Brasil, kasus kanker penis mengalami peningkatan yang mengkhawatirkan. Selama periode 2012-2022, sebanyak 21.000 kasus kanker penis dilaporkan di Brasil, dengan 4.000 di antaranya berakhir dengan kematian (Rone Carvalho, 2024).

Di samping itu, lebih dari 6.500 amputasi dilakukan dalam dekade terakhir, rata-rata satu amputasi setiap dua hari. Negara bagian Maranhão di Brasil memiliki tingkat kasus tertinggi di dunia, yaitu 6,1 kasus per 100.000 pria (Suci Risanti Rahmadania, 2024).

Gejala kanker penis yang umum meliputi benjolan yang tidak sembuh dan bau yang tak sedap (Prayoga & Tranggono, 2016). Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan melalui berbagai metode perawatan seperti operasi pengangkatan lesi, radioterapi, dan kemoterapi (Huang et al., 2024).

Sayangnya, kesadaran masyarakat tentang kanker penis masih rendah di Brasil, menyebabkan banyak kasus terdeteksi pada tahap lanjut. Selain itu, stigma dan ketidaknyamanan untuk membicarakan masalah kesehatan seksual juga menjadi hambatan dalam pencegahan dan pengobatan kanker penis (Cosar et al., 2023).

Oleh karena itu, upaya edukasi dan kampanye kesadaran harus terus dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan akses terhadap layanan kesehatan yang tepat. Selain itu, pemerintah dan lembaga kesehatan juga perlu meningkatkan upaya dalam deteksi dini dan pengobatan kanker penis agar dapat mengurangi angka kematian akibat penyakit ini (Brouwer et al., 2023).
 
Pendidikan tentang kanker penis perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tepat (Dorismond et al., 2023). Selain itu, dukungan psikologis dan sosial juga penting dalam membantu penderita dan keluarganya menghadapi kondisi ini.

Semua pihak, baik individu maupun lembaga kesehatan, perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah kanker penis dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan angka kematian akibat kanker penis dapat diminimalkan dan masyarakat dapat hidup lebih sehat dan bahagia. 

Penyebab dan Faktor Risiko 

Meskipun penyebab pasti kanker penis belum diketahui, beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini telah diidentifikasi:
 
Usia di atas 60 tahun: Risiko kanker penis meningkat seiring bertambahnya usia (Giona, 2022)

Infeksi HPV (human papillomavirus): HPV merupakan salah satu faktor yang berkontribusi pada perkembangan kanker penis (Afonso et al., 2017).
 
Merokok: Kebiasaan merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker penis (Hellberg et al., 1987). 

Daya tahan tubuh lemah, misalnya pada penderita HIV/AIDS bisa meningkatkan risiko kanker penis (Crocetto et al., 2021).
 
Kurangnya kebersihan: Tidak menjalani sunat atau tidak menjaga kebersihan kulup penis dengan baik dapat memperbesar risiko kanker penis (Morris et al., 2011). 

Gejala dan Deteksi Dini 

Gejala kanker penis umumnya muncul di kepala penis atau kulup penis. Beberapa gejala yang umumnya muncul adalah:
 
Luka di area penis yang tidak sembuh setelah 4 minggu. 

Ruam pada penis. 

Perdarahan dari penis atau di bawah kulup. 

Keluar cairan yang berbau tidak sedap dari penis. 

Penebalan kulit penis atau kulup yang mengakibatkan kesulitan dalam menarik kulup (fimosis). 

Deteksi dini sangat penting dalam penanganan kanker penis. Langkah-langkah yang harus diambil jika seseorang mengalami gejala mencurigakan meliputi:
 
Konsultasi dengan dokter: Segera temui dokter atau ahli urologi untuk evaluasi lebih lanjut. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin merujuk pasien ke spesialis lain jika diperlukan. 

Tes dan pemeriksaan: Dokter mungkin akan melakukan tes seperti biopsi, tes darah, atau pemeriksaan penunjang lainnya untuk memastikan diagnosis dan menentukan tingkat keparahan kanker. 

Perawatan: Jika terdiagnosis kanker penis, dokter akan merencanakan perawatan yang sesuai, termasuk operasi, radioterapi, atau kemoterapi. 

Situasi di Indonesia 

Kanker penis terbilang cukup langka di Indonesia. Data dari Globocan menunjukkan bahwa hanya ada 899 kasus kanker penis di Indonesia sepanjang tahun 2018 (Cindy Wijaya, 2024).

Meskipun demikian, bukan berarti Indonesia tidak mengalami penambahan kasus. Provinsi yang paling banyak menyumbang kasus kanker penis di Indonesia adalah Bali dan Medan.

Faktor kebersihan atau higiene penis juga dapat berkontribusi terhadap risiko kanker penis. Oleh karena itu, penting untuk tetap memahami gejala dan mengonsultasikan dengan dokter jika ada tanda-tanda mencurigakan (Sara Elise Wijono, 2022). 

Kesimpulan 

Kanker penis merupakan masalah kesehatan serius yang berbahaya membutuhkan perhatian lebih, terutama di negara-negara dengan insiden tinggi seperti Brasil. Faktor risiko seperti usia, infeksi HPV, kebiasaan merokok, daya tahan tubuh yang lemah, dan kurangnya kebersihan pribadi dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker penis.

Gejala seperti luka yang tidak sembuh, perdarahan, dan cairan berbau tidak sedap harus diwaspadai dan segera dikonsultasikan dengan dokter untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat. 

Rekomendasi 

Peningkatan Kesadaran: Masyarakat perlu diedukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan pribadi dan mengenali gejala awal kanker penis. 

Promosi Deteksi Dini: Kampanye deteksi dini harus digencarkan, terutama di daerah dengan insiden tinggi. 

Akses ke Perawatan Medis: Memastikan akses yang mudah dan cepat ke layanan kesehatan untuk pemeriksaan dan perawatan kanker penis. 

Penelitian Lanjutan: Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami penyebab pasti kanker penis dan mengembangkan metode pencegahan yang lebih efektif. 

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan insiden kanker penis yang cukup berbahaya ini dapat dikurangi dan kualitas hidup pasien yang terkena penyakit ini dapat ditingkatkan. 

Penulis:
Rosadi Jamani
Dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU)
Kalimantan Barat