Description

Lemhanas Susun Strategi Berantas Kejahatan Transnasional di Kalbar

Lemhanas RI menggelar FGD kejahatan transnasional di Kalbar pada Rabu (5/6) di Mako Lantamal XII yang diikuti Lanud Supadio, Kabinda Kalbar, Kepala Dinas Sosial Kalbar, Kepala Kesbangpol Kalbar, Dosen Fakultas Hukum Untan dan Komandan Lantamal XII. Foto: ist/egi
Lemhanas RI menggelar FGD kejahatan transnasional di Kalbar pada Rabu (5/6) di Mako Lantamal XII yang diikuti Lanud Supadio, Kabinda Kalbar, Kepala Dinas Sosial Kalbar, Kepala Kesbangpol Kalbar, Dosen Fakultas Hukum Untan dan Komandan Lantamal XII. Foto: ist/egi

Pontianak, BerkatnewsTV. Lemhanas RI menyusun strategi untuk mengantisipasi kejahatan transnasional di Kalbar lantaran dianggap rawan. Terlebih berbagai kejahatan transnasional kerap terjadi melalui pintu perbatasan RI – Malaysia.

“Pontianak ini memiliki kemudahan akses bagi pelaku kejahatan transnasional untuk melintas batas negara. Selain itu keberadaan pelabuhan internasional yang sibuk di Pontianak membuka peluang bagi penyelundupan barang ilegal dan perdagangan manusia,” ungkap Deputi Pengkajian Strategik Lemhanas RI, Reni M M.P.

Menurutnya, kejahatan transnasional yang terorganisir merupakan ancaman serius dengan perbatasan yang semakin terbuka dan teknologi yang semakin canggih.

“Kejahatan seperti perdagangan manusia perdagangan narkotika dan penyelundupan senjata telah menjadi terorganisir dan sulit diatasi,” ujarnya.

Hal itu disampaikannya saat membuka FGD kejahatan transnasional di Kalbar pada Rabu (5/6) di Mako Lantamal XII yang diikuti Lanud Supadio, Kabinda Kalbar, Kepala Dinas Sosial Kalbar, Kepala Kesbangpol Kalbar, Dosen Fakultas Hukum Untan dan Komandan Lantamal XII.

Baca Juga:

Ia sebutkan hasil dari FGD kali ini akan merumuskan rekomendasi yang akurat untuk disampaikan kepada Presiden terkait dengan strategi pemberantasan kejahatan transnasional yang terorganisir.

Sementara itu Komandan Lantamal XII Laksamana Pertama TNI Avianto Rooswirawan, menilai FGD tidak hanya menjadi alat penting dalam pengumpulan data.

Tetapi juga sebagai elemen integral guna menggali pemahaman mendalam terkait berbagai aspek keilmuan selain itu kejahatan transnasional terorganisir merupakan tantangan kompleks yang dihadapi banyak negara, termasuk Indonesia.

“Luasnya wilayah perbatasan Indonesia yang berbatasan langsung dengan sepuluh negara tetangga, menambah kompleksitas dalam mengawasi dan menanggulangi kejahatan ini dan kejahatan transnasional terorganisir tidak hanya mengancam keamanan nasional tetapi juga secara langsung sangat merugikan masyarakat,” pungkasnya.(egi)