BBS Lahirkan Insan Perfilman dari Sekolah

Pj Sekda Singkawang, Aulia Candra saat Bincang-Bincang Sinema (BBS) bertajuk “Filmmaker Goes To School” yang difasilitasi Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Selasa (4/6).
Pj Sekda Singkawang, Aulia Candra saat Bincang-Bincang Sinema (BBS) bertajuk “Filmmaker Goes To School” yang difasilitasi Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Selasa (4/6).

Singkawang, BerkatnewsTV. Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dit. PMM Kemendikbudristek) kembali memfasilitasi Bincang-Bincang Sinema (BBS) bertajuk “Filmmaker Goes To School”.

Program tersebut merupakan program strategis dari Yayasan Demi Film Indonesia (DFI) yang sudah berlangsung sejak tahun 2022.

Dan pada tahun ketiga, program BBS bertajuk Filmmaker Goes To School ini berkesempatan hadir di Kota Singkawang yang akan berlangsung pada tanggal 3-6 Juni 2024.

Pj Sekretaris Daerah Kota Singkawang, Aulia Candra merasa bangga Kota Singkawang kembali menjadi tempat pelaksanaan program-program bermanfaat.

“Saya berharap akan ada kecerahan bagi Kota Singkawang. Untuk melahirkan insan-insan perfilman melalui jalur pengembangan di sekolah,” ujar Aulia Candra.

Menurut dia, anak-anak sekarang sudah banyak aktif membuat konten yang bisa dibilang telah masuk ke dalam konsep sederhana dari dunia seni peran.

Baca Juga:

Perwakilan dari Dit. PMM Kemendikbudristek, Nuzul Kristanto mengatakan, Program BBS ini berfokus untuk mengenalkan dunia sinema guna menumbuhkan minat seni peran kepada anak-anak di Sekolah.

“Saya bersama teman-teman DFI melaksanakan program BBS fokusnya untuk mengenalkan ke sekolah terutama anak-anak SMA/SMK,”

Dia berterimakasih kepada Pemkot Singkawang dalam hal ini Dinas Pendidikan yang telah mendukung dan memfasilitasi kami untuk berkegiatan di Kota Singkawang.

“Semoga dapat berdampak positif ke depannya dengan kabar munculnya sineas-sineas yang handal dari Kota Singkawang,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang Asmadi, mengatakan program ini sebagai langkah maju. Dalam upaya mengintegrasikan seni peran ke dalam kurikulum pendidikan nasional.

Asmadi menyatakan, salah satu kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya ialah tenaga pengajar untuk seni peran atau teater masih terbilang minim.

Harapannya, dari Dit. PMM Kemendikbudristek dapat lebih memperhatikan hal ini dengan menghadirkan workshop atau program pengembangan kompetensi seni peran atau teater bagi para pengajar.(uck)