Description

Memperkenalkan Cita Rasa Khas Dayak Kanayatn

Pekan Gawai Dayak Kalbar XXXVIII tahun 2024 gelar perlombaan, salah satunya lomba masak tradisional bertemakan masakan khas Dayak Kanayatn, Jumat (24/5) di Rumah Radakng Pontianak. Foto: iki
Pekan Gawai Dayak Kalbar XXXVIII tahun 2024 gelar perlombaan, salah satunya lomba masak tradisional bertemakan masakan khas Dayak Kanayatn, Jumat (24/5) di Rumah Radakng Pontianak. Foto: iki

Pontianak, BerkatnewsTV. Pekan Gawai Dayak Kalbar XXXVIII tahun 2024 kembali semarak dengan berbagai perlombaan, salah satunya lomba masak tradisional, Jumat (24/5) di Rumah Radakng Pontianak.

Lomba tersebut mengangkat tema masakan khas Dayak Kanayatn dari Kabupaten Landak, yaitu sajian ikan sungai dimasak bambu dengan bumbu tepo’ tikala (kecombrang).

Sebanyak enam tim dari beberapa kabupaten di Kalbar mengikuti lomba tersebut seperti Landak, Ketapang, Sekadau dan Kapuas Hulu.

Adapun aspek yang dinilai yaitu kreativitas, cita rasa, penyajian, kekhasan masakan, serta kebersihan dan kerapian. Selain hidangan utama ikan sungai dimasak bambu, peserta juga dibebaskan menyajikan pelengkap sayur untuk mempercantik tampilan dan menunjukkan ciri khas tim.

Baca Juga:

Menurut Ferdiana Janiam, Koordinator Lomba Masak Tradisional, tema ini dipilih untuk menggali dan memperkenalkan kekayaan kuliner Dayak kepada masyarakat luas.

“Masakan Dayak sering dipandang sebelah mata, dianggap tidak bercita rasa khas atau menarik. Padahal, tidak kalah dengan masakan tradisional lainnya,” ujarnya.

Ferdiana menyatakan, Lomba Masak Tradisional Gawai Dayak menjadi sebuah langkah positif dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan kuliner budaya Dayak di Pekan Gawai Dayak Kalbar XXXVIII tahun 2024

Dengan sajian lezat dan penuh cita rasa, diharapkan masakan Dayak dapat menarik perhatian dan diakui sebagai bagian dari khazanah kuliner Nusantara yang patut dibanggakan.

“Harapannya, terselenggaranya lomba ini dapat memperkenalkan masakan tradisional Dayak, khususnya masakan khas Dayak Kanayatn, kepada publik yang lebih luas. Apalagi, Dayak di Kalbar merupakan salah satu suku mayoritas, sehingga perlu wadah untuk memperkenalkan kekayaan budayanya, termasuk kulinernya,” jelasnya. (iki)