Pontianak, BerkatnewsTV. Kanwil Dirjen Bea Cukai Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar) mencatat nilai devisa ekspor Kalbar mencapai Rp10 triliun.
Nilai devisa tersebut dalam kurun waktu tiga bulan sejak Januari – Maret 2024.
“Sampai dengan akhir Maret 2024, total Nilai Devisa Ekspor di Kalimantan Barat sebesar USD 655.757.852 atau Rp 10.235.828.647.088,” ungkap Kasi Penyidikan Bid P2 Ditjen Bea dan Cukai Kalbagbar Laurensius.
Baca Juga:
- Rugikan Devisa Negara, Bandara Supadio Turun Status dari Internasional Menjadi Domestik
- Smelter Alumina Bauksit di Kalbar Mengurangi Ketergantungan Impor
Kepada wartawan saat konfrensi pers pada Kamis (25/4), Laurensius menyampaikan nilai devisa ekspor Kalbar itu dihasilkan dari 10 produk unggulan Kalbar dari sektor pertambangan dan CPO.
Ia sebutkan adapun 10 devisa komoditas dominan yang diekspor di lingkungan Kantor Wilayah DJBC Kalbagbar itu diantaranya:
- Smelter Grade Alumina dan Chemical Grade Alumina
- CPO dan Produk Turunannya
- Karet Alam
- Kayu Lapis
- Palm Kernel Expeller
- Kelapa
- RBD Palm Kernel Oil
- Bio Diesel
- Palm Cernel Shell
- Pasir Zircon
Sementar aitu di tahun 2023, tiga devisa ekspor terbesar Kalbar adalah Smelter Grade Alumina dan Chemical Grade Alumina (30,61%), Crude Palm Oil (CPO) dan Produk Turunannya (20,83%) dan Karet Alam (5,85%).(tmB)