Tradisi Nanggok Saat Takbir Keliling Sambut Idulfitri

Tradisi nanggok saat takbir keliling menyambut Hari Raya Idulfitri hingga kini masih dilestarikan oleh anak-anak di Kubu Raya, Selasa (9/4) malam. Foto: tmB
Tradisi nanggok saat takbir keliling menyambut Hari Raya Idulfitri hingga kini masih dilestarikan oleh anak-anak di Kubu Raya, Selasa (9/4) malam. Foto: mus

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Tradisi nanggok saat takbir keliling menyambut Hari Raya Idulfitri hingga kini masih dilestarikan oleh anak-anak di Kubu Raya.

Puluhan anak berkeliling dari rumah ke rumah sambil sambil mengumandangkan lafaz takbir yakni Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.

Takbir keliling ini menjadi tradisi yang telah dilakukan sejak turun temurun dari jaman dulu sebagai bentuk ekspresi kegembiraan menyambut Idulfitri setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Saat memasuki sebuah rumah, anak-anak membacakan lafaz takbir yakni Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.

Baca Juga:

Kedatangan anak-anak ini disambut gembira oleh tuan rumah yang kerap juga menyuguhkan minuman dan kue-kue khas lebaran.

Setelah membaca doa, ketua takbir keliling menyodorkan kantong atau kotak kepada tuan rumah yang ingin bersedekah uang untuk anak-anak.

Uniknya, setelah itu ruan rumah membagi-bagikan uang kepada setiap anak yang tradisi ini disebut nanggok. Momen ini lah yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak.

Nanggok bukan lah barang baru karena sudah menjadi bagian dari tradisi takbir keliling. Pemberian uang oleh tuan rumah sebagai bentuk berbagi rejeki kepada anak-anak.

Uang yang diberikan merupakan uang baru yang sebelumnya telah ditukar dari bank.

Selesai berkeliling, maka uang hasil dari sedekah tuan rumah yang dimasukan dalam kotak tadi dibagi rata kepada anak-anak dan biasanya sebagian di masukan dalam kas masjid.

“Semoga tradisi takbir keliling ini tetap terus dipertahankan oleh setiap generasi, tidak hanya sekadar menyambut suka cita namun juga untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT,” kata Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kubu Raya, Suharso.

Suharso juga berharap tradisi nanggok saat takbir keliling ini dibuatkan semacam kegiatan yang lebih unik dan meriah agar menjadi daya tarik bagi anak-anak dan masyarakat. (rob)