Kubu Raya, BerkatnewsTV. Bulog Kalbar mengambil kebijakan akan mengombinasikan beras import dari luar negeri untuk menekan harga beras yang semakin melonjak di pasaran.
Beras impor yang dikombinasikan itu antara lain berasal dari beras Thailand dan Vietnam
“Jadi ada beberapa jenis beras yang harus kita kombinasikan seperti beras Luar Negeri (LN) yang berasal dari Thailand, dimana beras tersebut jenis premium kemudian kita jadikan beras medium dengan nilai harga jual per kilonya berkisar Rp11.500,” jelas Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Kalbar Dedi Aprilyadi saat mendampingi Pj Gubernur Kalbar meninjau stok beras di gudang Bulog Sui Raya, Selasa (27/2).
Sementara untuk stok beras di Kalbar, Dedi memastikan dalam kondisi aman hingga 3 bulan ke depan dengan jumlah lebih dari 18.610 ton.
Baca Juga:
“Untuk total jumlah stok beras di Kalbar yang ada di gudang-gudang Bulog kita, itu sebanyak 7.010 Ton, dan yang akan masuk dari DKI ada 2.400 Ton kemudian ada penambahan dari Vietnam sejumlah 9.200 Ton,” ungkapnya.
Kendati Bulog menjamin stok beras banyak namun ternyata beras SP HP di pasaran langka. Sehingga beras yang dijual hanya lah beras milik swasta yang harganya melejit.
Pj Gubernur Kalbar Harrison pun meminta Bulog
menyediakan beras cadangan Pemerintah dan ada juga untuk SPHP.
“Dan saya memastikan juga bahwa SPHP ini ada dan akan disalurkan juga ke pasar-pasar,” terang Harisson.(tmB/dian)