Singkawang, BerkatnewsTV. Pelajar Singkawang dilatih membatik dengan corak Tidayu. Latihan dalam rangka workshop membatik ini sebagai salah satu upaya peningkatan jiwa creativepreneur.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang Asmadi mengungkapkan Workshop membatik Ini dilaksanakan sebagai bagian dari berbagai program kebudayaan.
“Dengan tujuan ikut melestarikan budaya dengan melibatkan dari berbagai unsur yakni organisasi, lembaga adat dan sekolah,” ungkap Asmadi, Kamis (1/2).
Dikatakan dia, membatik itu berarti melestarikan warisan budaya Indonesia. Di Kota Singkawang sendiri, memiliki khas motif batik yang dikenal dengan motif Tidayu (Tionghoa, Dayak, dan Melayu) yang memang harus selalu dikembangkan kreasinya.
Dijelaskan Asmadi, workshop ini menghadirkan narasumber komunitas Kota Singkawang yang akan memberikan penjelasan tentang bagaimana proses-proses membuat batik, yang kemudian dilanjutkan praktik secara langsung.
“Praktiknya mulai dari membuat pola motif, menorehkan dengan canting, pewarnaan, hingga tahap penyelesaian.” sambungnya.
Baca Juga:
- Kenalkan Warisan Budaya Batik Melalui Pemilihan Duta Batik
- Disparbud Seleksi Putra – Putri Batik Nusantara
Ia berharap melalui Pelajar Singkawang dilatih membatik ini dapat membangkitkan motivasi untuk generasi muda khususnya bagi siswa-siswi tentang cara pembuatan batik dan pengembangan kreasi dalam membatik.
“Selain itu, organisasi dan lembaga adat yang ikut serta dalam kegiatan ini dapat menjadi penggerak dalam melestarikan budaya serta meningkatkan kreatif para pelaku usaha yang berminat dalam mengembangkan wirausahanya.” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Novita Yuliastri Pontoh menyebut, materi yang disampaikan narasumber berkaitan dengan batik kombinasi yaitu perpaduan Batik Tulis dan Batik Cap.
Peserta Workshop kali ini, berasal dari kalangan organisasi perempuan/lembaga adat serta sekolah jenjang SD dan SMP/MTs negeri maupun Swasta sekota Singkawang.
Tujuannya untuk memberikan wawasan dan pemahaman berbagai macam proses membatik mulai dari mengenal bahan yang digunakan, membuat motif sampai dengan proses pewarnaan.
“Mengedukasi dan mengenalkan kepada siswa/i agar mereka senantiasa melestarikan batik dan terakhir meningkatkan rasa wirausaha kepada masyarakat,” pungkasnya.(uck)