loading=

OPINI–Pesantren Al Bahjah Batu Ampar Menjawab Tantangan Era Digital

Perkembangan tekhnologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat memaksa semua lini untuk terus meningatkan pengetahuan dan wawasan, termasuk juga di lini pendidikan pesantren.
Perkembangan tekhnologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat memaksa semua lini untuk terus meningatkan pengetahuan dan wawasan, termasuk juga di lini pendidikan pesantren. Foto: ist/tmB

Perkembangan tekhnologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat memaksa semua lini untuk terus meningatkan pengetahuan dan wawasan, termasuk juga di lini pendidikan di pesantren. Kementrian pendidikan nasional juga terus mengupdate kurikulumnya menyesuaikan arus perkembangan tekhnologi, sehingga melahirkan kurikulum baru bernama kurikulum merdeka belajar.

Hal ini tidak serta merta diikuti oleh lembaga lembaga pendidikan pesantren, masih banyak ditemukan pesantren yang masih eksis dengan metode pendidikan klasik ditengah arus kemajuan tekhnologi informasi dan kemonukasi.

Hasil dari tidak adanya pemanfaatan tekhnologi dipesantren dapat berdampak pada lulusan yang kurang memahami dan mengetahui laju perkembangan tekhnologi. Sedangkan tekhnologi itu sendiri ditangan yang tepat, dapat sangat bermanfaat untuk kemaslahatan bangsa dan agama.

Pendapat Ulama dan Pemerintah juga menyadari pentingnya pemanfaatan TIK di pesantren. Berikut adalah beberapa pendapat dari para ulama dan pemerintah terkait pemanfaatan TIK di pesantren:

KH. Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU “Pesantren harus mengikuti perkembangan zaman, termasuk dalam memanfaatkan TIK. TIK dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencetak generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia.”

Dr. H. Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan “Pesantren harus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Salah satunya dengan memanfaatkan TIK. TIK dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman.”

Dr. H. Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi “Pemanfaatan TIK di pesantren harus dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab. Teknologi harus digunakan untuk kebaikan dan kemaslahatan umat.” Pemanfaatan TIK di pesantren merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan pesantren dan mencetak generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.

Berdasarkan data dari Kementerian Agama Republik Indonesia, pada tahun 2023 terdapat sekitar 27.000 pesantren di Indonesia. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 30% pesantren yang telah memanfaatkan TIK secara maksimal.

Data tersebut menunjukkan bahwa masih banyak pesantren yang belum memanfaatkan TIK secara maksimal. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi pemerintah dan pesantren untuk meningkatkan pemanfaatan TIK di pesantren.

Pesantren Al Bahjah Batu Ampar, sebagai lembaga pendidikan Islam modern, tidak tinggal diam di tengah arus perubahan ini. Sebaliknya, pesantren ini dengan bijak menyikapi tantangan era digital, mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan teknologi modern untuk memberikan pendidikan yang holistik dan relevan bagi generasi muda.

Pesantren Al Bahjah Batu Ampar memiliki pemahaman mendalam tentang pentingnya mempersiapkan santri-sastrinya untuk menghadapi tantangan zaman. Salah satu pendekatan yang diambil adalah dengan memasukkan pendidikan digital ke dalam kurikulum pesantren.

Ini melibatkan pembelajaran tentang penggunaan teknologi, keamanan digital, dan literasi media. Pesantren ini sadar bahwa di era digital, santri harus memiliki keterampilan teknologi untuk dapat bersaing dan berkontribusi dalam masyarakat global nantinya.

Namun, Pesantren Al Bahjah Batu Ampar tidak hanya terfokus pada aspek teknologi semata. Mereka tetap memegang teguh nilai-nilai keislaman sebagai dasar utama pendidikan. Integrasi antara kearifan lokal dan global menjadi kunci dalam menyusun kurikulum pesantren. Santri tidak hanya diajarkan tentang teknologi, tetapi juga diajarkan tentang bagaimana menerapkan nilai-nilai Islam dalam menggunakan teknologi tersebut.

Pesantren ini juga menjembatani kesenjangan digital dengan menyediakan akses teknologi bagi seluruh santri. Program beasiswa dan kerjasama dengan lembaga-lembaga teknologi membantu memastikan bahwa tidak ada santri yang tertinggal dalam era digital ini.

Pesantren Al Bahjah Batu Ampar menyadari bahwa kesetaraan akses terhadap teknologi adalah kunci untuk memastikan bahwa setiap santri memiliki peluang yang sama untuk berkembang seperti sekolah-sekolah yang ad di luar atau sekolah umum.

Selain itu, Pesantren Al Bahjah Batu Ampar juga aktif dalam memanfaatkan media sosial dan platform online untuk menyebarkan nilai-nilai keislaman. Mereka menggunakan platform ini sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan masyarakat luas, berbagi pengetahuan keislaman, dan memberikan wawasan positif tentang Islam. Dengan demikian, pesantren ini tidak hanya menjadi lembaga pendidikan terisolasi, tetapi juga berfungsi sebagai pusat edukasi yang terbuka untuk semua.

Dalam menghadapi tantangan era digital, Pesantren Al Bahjah Batu Ampar memberikan contoh bahwa pendidikan Islam bisa beradaptasi dan tetap relevan dengan perkembangan Zaman. Integrasi antara nilai-nilai keislaman dan teknologi modern menciptakan lingkungan pendidikan yang mampu melahirkan generasi yang cerdas, kompeten, dan berakhlak mulia di era digital ini.

Pesantren Al Bahjah Batu Ampar menjawab tantangan ini dengan menggabungkan kearifan lokal, nilai-nilai keislaman, dan teknologi modern untuk mencetak generasi muda yang siap menghadapi dunia global yang terus berubah dan menjawab tantangan zaman dimasa akan datang.

LPD Al Bahjah Batu Ampar lebih menekankan pada pendidikan karakter akhlak yang menjadi ciri khas santri, sehingga tidak mudah bangga diri dengan ilmu yang di dapat tapi lebih tawdhu serta mengutamakan akhlak sebagai modal awal bermasyarakat.

Namun tidak kalah pentingnya bahwa di Al Bahjah batu ampar juga sangat memprioritaskan para santri di kader menjadi para professional dan entrepreneur dengan menguasai penggunaan tekhnologi sebagai kekuatan dakwah di era digital ini. Hal ini menjadikan albahjah batu ampar berbeda dengan lembaga pendidikan pesantren di daerahnya.

Pemanfaatan tekhnologi 4.0 di lpd albahjah batu ampar ini sangat terasa bagi para santri dan asatidz, sehingga mereka tidak lagi kebingungan untuk mengakses berbagai aplikasi pendukung al bahjah dalam mengembangkan dakwah islam. Aplikasi yang selalu dipergunakan diantaranya, group whats apps, youtube, albahjah TV, albahjah official, tiktok, halaman fb al bahjah, halaman blog, dan website al bahjah.

Berbagai aplikasi yang berbasis tekhnologi 4.0 ini terus dipergunakan lpd abahjah untuk memudahkan para santri dalam menerima meteri dan proses pembelajaran yang menyenangkan.

Penulis :
Muhammad Ali, S.EI
Magister Pendidikan Agama Islam
Istitut Agama Islam Al Qolam
Malang Jawa Timur