Tiga Perbatasan Darat di Indonesia Rentan Kejahatan

Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian yang juga Kepala BNPP bersam Pj Gubernur Kalbar dan Forkompinda saat meninjau PLBN Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang pada Rabu (13/12). Tito memastikan PLBN Jagoi Babang siap untuk diresmikan Presiden RI Joko Widodo
Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian yang juga Kepala BNPP bersam Pj Gubernur Kalbar dan Forkompinda saat meninjau PLBN Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang pada Rabu (13/12). Tito memastikan PLBN Jagoi Babang siap untuk diresmikan Presiden RI Joko Widodo. Foto: ist/tmB

Bengkayang, BerkatnewsTV. Tiga jalur perbatasan darat di Indonesia paling rentan kejahatan yakni perbatasan di Kalimantan dengan Malaysia, Nusa Tenggara dengan Timor Timur serta Papua degan Papua Nugini.

Menurut Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian yang juga Kepala BNPP adanya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) untuk menekan terjadinya kejahatan yang kerap dilakukan oknum.

“Jika lalu lintas orang dan barang tidak diawasi dengan ketat, maka ini akan mengancam kedaulatan negara serta dapat memicu hal-hal yang merugikan negara, seperti penyelundupan narkoba, senjata api, human trafficking dan lain sebagainya,” tegasnya saat meninjau PLBN Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang pada Rabu (13/12).

Masalah lain yang kerap terjadi tambah Tito yakni keadilan/pemerataan pembangunan di wilayah perbatasan yang bisa menimbulkan kurangnya rasa nasionalisme masyarakat.

Untuk mengatasi masalah kompleks di wilayah perbatasan, disebutkan Tito, dibutuhkan koordinasi lintas kementerian dengan melibatkan pemerintah daerah (Pemda).

“Untuk mengawasi lintas batas, tentunya dibutuhkan pos lintas batas. Idealnya, seluruh lintas batas memiliki pos lintas batas. Oleh karena itu Bapak Presiden menggenjot untuk membangun Pos Lintas Batas. Adapun 3 tugas utama yang diemban yakni mengamankan batas ( border ) wilayah, mempertegas batas-batas wilayah, dan mengawasi lintas batas,” terangnya.

Baca Juga:

Karenanya, Tito memastikan PLBN Jagoi Babang telah siap untuk diresmikan Presiden RI Joko Widodo. Mengingat Jagoi Babang yang berbatasan langsung dengan Malaysia sangat rentan dengan kejahatan.

Namun PLBN Tito menambahkan juga memiliki fungsi sebagai pintu gerbang ekonomi perbatasan Indonesia dengan Malaysia, guna memperkuat kedaulatan NKRI di garda terdepan.

PLBN Jagoi Babang merupakan salah satu perbatasan darat di Indonesia yangmerupakan bagian dari Program Strategis Pembangunan 11 PLBN yang telah diatur dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.

Sementara itu Pj Gubernur Kalbar Harrison berharap dengan akan dibukanya akses resmi PLBN Jagoi Babang dapat meningkatkan roda perekonomian di perbatasan Kalbar.

“Pembukaan PLBN akan memperlancar lalu lintas barang dan orang di daerah perbatasan. Kita harapkan dengan rencana pembukaan atau peresmian PLBN ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah perbatasan,” harapnya.(tmB)