Pontianak, BerkatnewsTV. Pemprov Kalbar mewaspadai empat komoditas pangan yang harganya mengalami lonjakan cukup tinggi dalam kurun waktu tiga bulan terakhir di sejumlah pasar tradisional.
Empat komoditas dengan andil perubahan harga terbesar yang sering muncul per 3 bulan terakhir periode Agustus – November yakni beras, daging ayam ras dan cabai rawit.
Pj Gubernur Kalbar Harrison pun meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan identifikasi data Indeks Perkembangan Harga (IPH).
Sebab gejolak harga pangan di sejumlah pasar tradisional semakin hari mengalami kenaikan, terlebih menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
“TPID Kalbar harus mengidentifikasi Data IPH yang dirilis BPS setiap minggunya secara nasional dan menemukan komoditas yang menjadi penyumbang inflasi di Kalbar,” katanya.
Ia juga menyebutkan tiga daerah yang frekuensi Indeks Perkembangan Harga (IPH) nya tertinggi yakni Kabupaten Sambas, Kabupaten Melawi dan Kabupaten Kubu Raya.
“TPID harus menguatkan koordinasi antar TPID kabupaten/kota dan pemangku kepentingan terkait lainnya, melakukan strategi atau langkah-langkah efektif untuk menunjang pemenuhan kebutuhan bahan pokok di Kalbar,” ia mengingatkan.
Baca Juga:
- Pemrov Kalbar Gelontorkan Rp538 Miliar Kendalikan Inflasi
- Kendalikan Inflasi, Stok Beras Kalbar Dijamin Aman Hingga Desember
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalbar Nur Asyura Anggini Sari menyebutkan pihaknya telah 97 kali menyelenggarakan pangan murah agar harga komoditas pangan Kalbar dapat terkendali.
“Langkah ini merupakan langkah efektif untuk pengendalian inflasi,” ujarnya.
BI Kalbar tambah Nur juga melakukan penguatan dari sektor hulu dengan meningkatkan produksi serta memberikan bantuan berupa alat pertanian untuk mendukung kelancaran distribusi di daerah.(tmB)