Pontianak, BerkatnewsTV. Pemprov Kalbar telah menggelontorkan sebanyak Rp538 miliar untuk pengendalian inflasi di Kalbar.
Anggaran tersebut bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2023 yang digunakan untuk berbagai kegiatan strategi 4K Pangan yaitu Ketersediaan Pasokan, Kestabilan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.
Pj Gubernur Kalbar Harrison menyebutkan alokasi anggaran Rp538 miliar itu baik bersifat pembiayaan langsung dan tidak langsung dengan strategi 4K.
“Dengan rincian Strategi Keterjangkauan Harga sebesar Rp5,6 miliar, Strategi Ketersediaan Pasokan Rp26,8 miliar, Strategi Kelancaran Distribusi Rp502 miliar dan Strategi Komunikasi Efektif sebesar 3,8 miliar,” ungkapnya.
Baca Juga:
- Kendalikan Inflasi, Stok Beras Kalbar Dijamin Aman Hingga Desember
- Peran Penting Organda Kalbar Tekan Inflasi
Selain itu tambah Harrison, gerakan lain untuk pengendalian inflasi adalah melakukan operasi pasar yang telah terlaksana hingga bulan November 2023 sebanyak 112 kali dan 38 kali Gerakan Pasar Murah (GPM).
Alhasil, laju inflasi di Kalbar menduduki urutan ketiga di Indonesia dengan rentang 2,01% yoy per bulan September – November. Padahal sejak Januari – Agustus 2023 berada berada di rentang 3±1% atau diatas 3% yoy.
Pergerakan inflasi ini dipengaruhi oleh faktor fundamental yakni interaksi permintaan-penawaran dengan lingkungan eksternal seperti nilai tukar, harga komoditi internasional dan inflasi mitra dagang.
“Hal inilah yang mempengaruhi angka inflasi Kalimantan Barat sangat tergantung dengan kondisi ekonomi global, kebijakan Pemerintah Pusat akan berpengaruh pada administered price dan kebijakan Pemerintah Daerah akan berdampak pada angka inflasi volatile food,” jelasnya.(tmB)