Inspirasi Pasutri Jawa – Dayak yang Sukses Tanam Sayur Mayur

Patut menjadi inspirasi terkini, pasutri berdarah Jawa - Dayak, Suyud (35) dan Sutiah (33) telah sukses menanam sayur mayur.
Patut menjadi inspirasi terkini, pasutri berdarah Jawa - Dayak, Suyud (35) dan Sutiah (33) telah sukses menanam sayur mayur. Foto: pek

Sanggau, BerkatnewsTV. Patut menjadi inspirasi terkini, pasutri Jawa – Dayak sukses tanam sayur mayur. Keduanya yakni Suyud (35) dan Sutiah (33).

Lahan yang dikelola di Gang Walet Dusun Gaang Neriyong Desa Pusat Damai Kecamatan Parindu itu tidak lah luas namun hanya 0,5 hektar.

Akan tetapi sayur mayur yang ditanam cukup beragam seperti sawi, timun, bayam, kangkung, cabai dan lain sebagainya. Hasilnya, cukup menggembirakan untuk menambah ekonomi keluarga dan menekan angka inflasi.

Suyud menceritakan asal muasal dirinya mencoba sebagai petani sayur sukses. Saat itu di medio 2009, ia dan istri pindah dari Kabupaten Sekadau ke Kabupaten Sanggau untuk mencari kehidupan baru.

Semula ia berprofesi sebagai penjual sayur keliling dengan menggunakan motor dari Parindu hingga ke Bonti yang jaraknya lumayan jauh.

Namun ternyata motor yang digunakannya kerap mengalami kerusakan dan mengeluarkan biaya yang tidak sebanding dengan pemasukan yang didapat. Bermula dari ini lah, di tahun 2022 silam Suyud beralih menjadi petani sayur.

“Motor saya sering rusak dan cukup melelahkan juga kalau harus jualan jauh-jauh, saya akhirnya membuka lahan pertanian sendiri,” kata Suyud saat panen sawi bersama beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Sanggau, Minggu (3/12).

Lahan yang dikelolanya bukan lah miliknya melainkan pinjaman dari warga sekitar. Suyud bersama istrinya sejak Maret 2022 mulai mengelola lahan tersebut dengan bercocok tanam sayur mayur.

Meski penghasilan yang ia peroleh dari bercocok tanam hanya cukup untuk menutupi biaya hidup sehari-hari, tidak menyulutkan semangat pasangan suami istri dengan dua orang anak ini bersemangat bercocok tanam meski tanpa bantuan Pemerintah.

“Ini semuanya modal sendiri, tidak ada bantuan dari pemerintahan. Pernah ngajukan ke desa tapi belum juga ada realisasinya,” ungkap pria ramah ini.

Suyud mengaku, ada beberapa jenis sayuran yang ia tanam di atas lahan yang dikelolanya itu. Diantaranya sawi, timun, bayam, kangkung, cabai dan beberapa jenis tanaman lainnya. Untuk penjualannya sendiri, lanjut dia, pembeli yang langsung datang ke kebun memetik langsung tanamannya.

“Kami jual satu ikat bayam Rp 5 ribu, kalau pedagang yang ngambil ke sini biasanya mereka jual lagi Rp 10 ribu. Hanya untuk memenuhi kebutuhan di Parindu jak, untuk ke luar kami belum mampu,” bebernya.

Sementara itu Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sanggau, Supardi memberikan apresiasi terhadap pasutri Jawa Dayak yang sukses tanam sayur mayur ini.

“Ini salah satu upaya dari petani kita untuk memenuhi kebutuhan pangan terutama jenis sayur mayur yang harusnya diapresiasi oleh Pemerintah,” kata Supardi yang juga tokoh masyarakat Parindu itu.

Ia berharap, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Parikananan (DKPTPHP) Sanggau peduli dengan petani kecil seperti ini. Ia berharap para petani yang berjuang dari nol ini diberikan pembinaan.

“Kalau ada pembinaan berikan pembinaan, PPL kita saya minta turun ke lapangan, kalau ada bantuan bibit atau apapun itu dibantu petani kita ini. Kalau seandainya butuh suport anggaran dari DPRD saya siap mengawal, karena inikan uang rakyat ya harus kembali lagi ke rakyat, itulah gunanya kita ditunjuk jadi pemimpin,” tegasnya.(pek)