Description

Warga Sanggau Minta Fogging Tidak Direspon

BPBD Sanggau dan kelompok masyarakat (pokmas-red) melakukan fogging bersama Puskesmas di wilayah Kecamatan Tayan Hilir yang ditetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa).
BPBD Sanggau dan kelompok masyarakat (pokmas-red) melakukan fogging bersama Puskesmas di wilayah Kecamatan Tayan Hilir yang ditetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa). Foto: dok berkatnewstv

Sanggau, BerkatnewsTV. Kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD) di Kota Sanggau semakin hari kian mengkhawatirkan. Warga meminta untuk dilakukan fogging namun tidak direspon.

Seperti disampaikan Ismi warga Lingkungan Kantuk Kelurahan Tanjung Sekayam Kecamatan Kapuas.

“Saya lagi di rumah sakit ngurusi cucu yang kena DBD, ada juga keponakan yang mengalami sakit yang sama, lagi diirawat. Saya berharap Dinas Kesehatan melalui Puskesmas aktifkan lagi fogging,” katanya, Jumat (27/10).

Ismi mengaku, pihaknya sudah menyampaikan permohonan fogging melalui RT dan lurah, namun sampai hari ini belum ada tanggapan.

“Sudah kami sampaikan dengan pak RT dan Bu Lurah, saya tunggu sampai hari ini belum juga ada kabarnya,” ungkap Ismi.

Sebagai orang tua, Ismi mengaku sangat khawatir dengan cucunya.

“Sudah tidak aman, mau main di rumah maupun di luar resikonya sama. Untuk tempat-tempat yang menampung air di sekitar rumah juga sudah kami bersihkan, tapikan kita tidak tau nih nyamuknya datang dari mana,” terangnya.

Baca Juga:

Senada disampaikan Romy, warga di Kelurahan Beringin Kecamatan Kapuas. Ia berharap, Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan untuk melakuka fogging masal di pemukiman padat penduduk.

“Untuk jangka pendek memang fogginglah yang tepat untuk membunuh nyamuk penyebab DBD, setelah itu barulah Dinkes sosialisasi ke masyarakat pentingnya menjaga lingkungan, penting 3 M, kalau inikan kondisi sudah banyak kasus begini ya harus cepatlah Dinas Kesehatan itu turun,” pintanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau per 24 Oktober 2023, tercatat 127 kasus DBD, enam diantaranya Meninggal Dunia. Berdasarkan data tersebut, hampir setiap hari ditemukan pasien DBD yang dirawat diberbagai fasilitas kesehatan. (pek)