Pontianak, BerkatnewsTV. Pj Gubernur Kalbar Harrison mengimbau masyarakat Kalbar dapat menghindari politik identitas menghadapi Pemilu 2024.
“Menurut saya memang kita tidak perlu terlalu fanatik. Politik itu begitu, hari ini dia bermusuhan, besok dia berteman, kita yang di bawah ini selalu bermusuhan. Gara-gara pilihan yang berbeda. Siapapun Presidennya, hari Senin kita tetap disuruh kerja,” ucapnya disela memperingati Hari Santri Nasional, Minggu (22/10).
Baca Juga:
- PESAT dan 71 Organisasi Lawan Hoax dan Politik Identitas Jelang Pemilu
- BIN Ingatkan Politik Identitas Jangan Memprovokasi
Disebutkan Harrison saat dirinya ditunjuk sebagai Penjabat Gubernur mendapatkan 10 (sepuluh) perintah tugas dari Presiden Republik Indonesia, salah satunya menjaga kerukunan umat beragama.
“Kalau menjaga kerukunan umat beragama, saya yakin di Kalbar sudah pakarnya dalam menjaga kerukunan umat beragama. Namun yang jadi masalahnya saat Pemilu, politik identitas itu sering tidak terhindarkan,” tuturnya.
Terhadap para santri, Harrison berharap santri dapat membawa makna bagi Indonesia khususnya Kalbar.
“Dengan santri – santri inilah yang akan membentuk Indonesia nantinya, semua itu bergerak untuk umat Indonesia. Hari ini kita memperingati Hari Santri sebenarnya untuk mengingatkan bahwa peran Santri itu sangat bermakna,” ujarnya.
Menjelang Pemilu 2024, nuansa politik identitas di Kalbar telah sangat dirasakan. Berbagai pihak telah mengingatkan hal ini karena dapat merusak harmonisasi di Kalbar yang telah kondusif. (tmB)