Kubu Raya, BerkatnewsTV. Program Pusat Belajar Guru (PBG) yang bekerjasama dengan dengan Putra Sampoerna Foundation (PSF) kini diserahkan kembali ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kubu Raya dalam rangka menerapkan kurikulum merdeka belajar.
Selama setahun, PBG yang berisi 35 guru inti ini telah melakukan 400 kali tatap muka dan 557 secara daring yang berimbas ke 1.159 guru dan kepala sekolah tingkat PAUD, SD dan SMP dari para mentor inilah telah berhasil mengembangkan 13 modul pelatihan dalam pencapaian kurikulum merdeka belajar.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan dengan adanya produk-produk berupa modul pelatihan tersebut dapat menjadi ekosistem pendidikan, mempercepat pemahaman dari para tenaga pendidik dan juga kepala sekolah. Sedangkan, Pemkab telah mengatur sistem PBG melalu regulasi yang mendapatkan porsi RPJM pada ABPD 2024.
“Saya nyakin ini (PBG) akan terkawal terutama dengan perencanaan yang sudah jauh lebih baik. Mudah-mudahan dengan adanya draf Perda yang sudah saya buat dapat menjadi acuan Pj setelah era saya memimpin,” ucapnya di konfrensi press kegiatan konferensi guru dan pameran PBG di Sui Raya, Kamis (12/10).
Baca Juga:
- 79 Guru Diterjunkan Untuk Percepatan Kurikulum Merdeka Belajar
- 29 Guru Penggerak Dikukuhkan, Kejar Capaian Kurikulum Merdeka Belajar
Sementara Kepala Disdikbud Kubu Raya, M. Ayub mengakui masih ada kelemahan dalam memperpendek akses PBG khususnya terhadap sekolah-sekolah terpencil, kendati geografis Kubu Raya terpisah-pisahkan oleh sungai dari 1.159 guru dan kepala sekolah telah mengadopsi modul-modul yang diimplementasikan ke dunia belajar dan mengajar.
“Jangkauan terhadap 1.159 guru ini diluar perkiraan kami, artinya semangat yang tumbuh dalam pelatihan yang dilakukan guru inti sangat luar biasa, karena sistem analisis serta mentoring sangat kental dikenalkan,” terangnya.
Dengan penyerahan kerjasama PBG dari PSF ke Disdikbud, selanjutnya akan mempraktekannya disetiap titik kecamatan. PBG yang telah diambil alih Disdikbud Kubu Raya, ini kedepannya mengedepankan prinsip efisien, hemat waktu, hemat biaya, efektif.
“Kepada teman-teman guru yang memerlukan pendampingan-pendampingan untuk bertransformasi dari kurikulum yang lama menjadi kurikulum merdeka belajar,” tambahnya.
Ketua DPRD Kubu Raya Agus Sudarmansyah menyatakan membangun dunia pendidikan bukan hanya tugas dari pada guru-guru namun setiap element memiliki tanggung jawab bersama. Penguatan SDM mesti dibarengi dengan fungsi penunjang lainnya.
“Misalnya infrastruktur dalam proses belajar mengajar, seperti ruang sekolah maupun fasilitas laboratorium, perpustakaan dan lainnya. Tentunya ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dalam mendukung kemajuan pendidikan,” katanya.
Head Program Implementation Putera Sampoerna Foundation Agastya Yogiswara menerangkan sebagai mitra dari Kemendikbud ristek dalam pencapaian kurikulum merdeka perlunya sinergisitas antar Pemerintah daerah. Pihaknya menilai Kubu Raya merupakan daerah yang progresif dalam meningkatkan kompetensi para guru.
“Masih banyak daerah-daerah yang tidak memprioritaskan pengembangan guru-guru ini,” sebutnya. (dian)