Sanggau, BerkatnewsTV. Pembangunan RSUD MTh Djaman yang menjadi sorotan ternyata telah terdengar sampak ke telinga Bupati Sanggau Paolus Hadi yang akrab disapa PH.
Ia merasa yang telah dikerjakan sudah sesuai dengan aturan dan ketentuan.
“Sudah ada cuap-cuap tetangga. Sudah dibangun beberapa tahun ndak juga pindah-pindah. Ada apa? Inikan penting nih, maklumlah uang banyak duet banyak, menarik, kalau ndak ada duetnya ndak menarik, wartawan senang nih dengar kata-kata ini,” katanya saat peresmian RSUD MTh Djaman, Senin (25/9).
PH sempat menceritakan bagaimana susah dan rumitnya membangun gedung baru RSUD MTh Djaman.
“Pak kadis bilang pak kita punya peluang bisa dapat dukungan (anggaran) dari Pemerintah Pusat untuk membangun gedung. Usut punya usut, tapi pak kalau bangun gedung itu kita juga harus siap SDMnya, belum lagi persyaratan lain banyak sekali. Dan ternyata tidak gampang membangun rumah sakit, tapi kita tetap bangun. Begitu bangun pak berhenti program tu, itulah orang Kementerian tu, APBD kami ini pak 1,5 triliun baru sekarang, ndak cukup, tapi nanti saya cerita banyaklah,” kata PH.
PH menegaskan, apa yang ia sampaikan bukan bermaksud curhat, tapi agar diketahui semua orang bahwa Pemda Sanggau serius mewujudkan Sanggau sehat.
“Orang hanya melihat nilai (uang) nya saja disini ni, tapi orang juga harus tahu bahwa kita akhirnya bisa punya RSUD MTg Djaman ini karena niat kita yang sungguh-sungguh,” ungkapnya.
Ia juga sempat menyinggung kecilnya jasa medis yang ada di RSUD MTh Djaman yang ia keluhkan dihadapan perwakilan Kementerian yang hadir.
“Pak (Kementerian), bagaimana dokter spesialis betah di Sanggau kalau kalian (Kementerian) tidak seragamkan (jasa medisnya) secara nasional, matilah kami. Rumah sakit baguspun mereka tetap mau pindah, bupati mau ngomong apa? Pasti kuteken,” ungkapnya.
PH berharap Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit dapat bekerja secara maksimal, profesional dan bersungguh-sungguh melayani seluruh masyarakat Kabupaten Sanggau. Pentingnya memaksimalkan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat agar masyarakat kita mendapatkan hak sehat yang sebenar-benarnya.
“Kepada pelaku pelayanan kesehatan, tingkatkan terus kinerja dan profesionalitas kita. Berikan pelayanan yang prima bagi masyarakat kita. Karena kita adalah abdi dan pelayan masyarakat. Tingkatkan kualitas pelayanan demi tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,” pungkasnya.
Baca Juga:
- Air RSUD MTh Djaman Buruk. Edy Sebut Tergantung PDAM
- RSUD MTh Djaman Belum Berfungsi. PH Ungkap Penyebabnya
Kepala Dinas Kesehatan Sanggau Ginting mengungkapkan, selain sara dan prasarana rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang harus jadi fokus juga ialah sumber daya manusia di bidang kesehatan harus segera di tingkatkan. Terutama dokter spesialis, Kabupaten Sanggau dalam hal ini sudah bekerja melaksanakan beberapa alternatif kegiatan untuk menjawab kebutuhan tersebut.
“Yang pertama sudah bekerja sama dengan fakultas kedokteran Universitas Brawijaya Malang yaitu bupati telah melakukan MOU dengan rektorat dan kami di Dinkes bersama pak direktur juga telah berkunjung untuk melakukan perjanjian kerja. Agar para dokter kita yang punya minat bisa terfasilitasi untuk mengembangkan keilmuannya,” ujarnya.
Direktur RSUD MTh Djaman Edi Suprabowo menyampaikan, pelayanan RSUD dimulai dari pelayanan rawat jalan atau poli didukung pelayanan penunjang lainnya seperti laboratorium dan radiologi
“Prosesnya cukup panjang sebelum kita bisa menempati gedung ini terutama untuk perizinannya. Alhamdulillah setelah berkonsultasi dengan Kemenkes akhirnya kita diizinkan satu izin untuk dua gedung yakni yang ada di RSUD lama dengan yang disini, cuma kita diberi batas satu tahun. Setelah satu tahun semua layanan belum bergabung disini mau tidak mau izinnya kita ajukan ulang,” ungkap Edi.
Perwakilan Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Yayan Gusman mengingatkan management rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
“Karena dengan adanya itu tentu diharapkan adanya mutu yang efektif dan efisien. Sehingga masyarakat bisa mendapat kebutuhan pelayanan terhadap penyakit yang mereka derita,” harapnya.
Yayan memastikan Kementrian Kesehatan akan membuka akses kesempatan yang seluas-luasnya untuk pendidikan berkelanjutan di bidang kedokteran dan jika dimungkinkan, untuk di Kalimantan Barat juga akan dibuka pendidikan dokter spesialis untuk mempermudah para dokter yang ada di daerah dalam menempuh pendidikan.
“Kemudian, dengan adanya single tarif nantinya kedepan, seluruh pelayanan menjadi satu jenis saja. Jadi kedepan di dokter spesialis itu sama di seluruh rumah sakit dan tidak ada perbedaan class/tarif di tiap rumah sakit,” ungkap Yayan.(pek)