Sanggau, BerkatnewsTV. Dunia digital yang semakin pesat seiring perkembangan teknologi menjadi tantangan bagi pertumbuhan anak.
Sekretaris Daerah Sanggau Kukuh Triyatmaka menilai anak-anak di era digitalisasi ini lebih banyak berada di ruang virtual dibanding ruang bermain bertatap muka bersama rekan-rekannya.
Oleh karenanya momen Hari Anak Nasional ke-39 bertemakan anak terlindung Indonesia maju pada Rabu (20/9) ini diharapkan anak-anak terlindungi dari dampak digitalisasi.
“Tugas kita sebagai orang tua melindungi mereka menjadi anak-anak yang maju di tengah tantangan digitalisasi,” katanya.
Ia prihatin masih ditemukan kasus kekerasan terhadap anak, khususnya di Sanggau.
“Tugas kita semua bagaiman kedepan tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban kekerasan atau sejenisnya. Diera digital, anak-anak yang lebih mengenal handphone itu diharapkan diawasi selama bermain, jangan sampai dibiarkan untuk mencegah dampak buruk digitalisasi,” harapnya.
Baca Juga:
- Bukan Sekolah Bukan Beasiswa, Anak Sanggau Ingin Jalan Bagus
- 14 Anak di Sanggau Berhadapan dengan Hukum
Semua stakeholder terkait, baik pemerintah, dunia usaha, media massa, masyarakat dan orang tua berkomitmen menjamin, melindungi dan memenuhi hak-hak anak-anak di Kabupaten Sanggau.
“Pemenuhan dan perlindungan hak anak penting untuk memastikan anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Ruang untuk anak-anak berekspresi harus diberikan,” harapnya.
Kepala Dinas Sosial P3AKB Sanggau Aloysius Yanto mengatakan, maksud dan tujuan diselenggarakanya peringatan puncak peringatan Hari Anak Nasional ini adalah pertama, sebagai bentuk penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak anak. Kedua, penciptaan ruang berkualitas dalam rangka meningkatkan pengasuhan keluarga sebagai upaya pencegahan kekerasan dan eksploitasi terhadap anak.
Ketiga, peningkatan peran pelopor dan pelapor dalam rangka menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak. Keempat, sebagai wujud kepedulian Pemerintah Kabupaten Sanggau terhadap anak-anak agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing anak itu sendiri.
Bunda Genre dan bunda PAUD Sanggau Arita Apolina mengaku bahwa pemerintah telah berusaha maksimal mempersiapkan anak-anak Sanggau sebagai generasi penerus yang hebat mampu memimpin Sanggau lebih bermartabat ke depannya.(pek)