Sanggau, BerkatnewsTV. Dinas Kesehatan Sanggau memastikan sebanyak 668 Posyandu akan menggunakan Antropometri untuk mencegah stunting.
Satu paket antropometri terdiri dari lima alat yaitu timbangan bayi, timbangan digital bluetooth dewasa, infantometer, ruller atau pengukur lila dan lingkar kepala, dan stadiometer.
Plt Sekretaris Dinas Kesehatan Sanggau, Najori menjelaskan Antropometri nantinya terhubung dengan aplikasi pelaporan gizi baik Si Poya Tone maupun Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).
“Alat ini memang salah satu kebutuhan. Ketika kita zoom meeting dengan Menko Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (PMK) disebutkan bahwa seluruh Posyandu se-Indonesia akan mendapatkan alat antropometri. Di Kabupaten Sanggau ada 668 Posyandu yang akan kita penuhi sampai tahun 2024,” katanya.
Dinkes Sanggau saat ini sudah memiliki 141 antropometri melalui DAK dan DAU) tahun 2022. Alat-alat tersebut telah didistribusikan ke Puskesmas dan Posyandu tertentu.
“Artinya (Puskesmas dan Posyandu) yang lebih aktif dan pelayanannya lebih banyak. Dengan kita laporkan kekurangan alat itu untuk kebutuhan seluruh Posyandu di Sanggau, mudah-mudahan tahun 2024 sudah terpenuhi semuanya,” harapnya.
Dinkes Sanggau sengaja menggelar sosialisasi dan uji coba alat antropometri kepada 70 petugas gizi dari 19 Puskesmas se-Kabupaten Sanggau pada Selasa (22/8) agar dapat mentransfer ilmu yang didapat kepada kader-kader Posyandu lain.
“Karena perhitungan stunting adalah bagaimana menggunakan alat secara standar. Selama ini sebelum memiliki alat itu, kita masih menggunakan timbangan biasa, atau menggunakan meteran biasa untuk mengukur, ” tuturnya.
Harapannya dengan adanya alat antropometri ini, seluruh Balita di Sanggau dapat diukur dengan alat yang standar. Harapan kita alat itu dapat dipelihara dengan baik.
Sementara itu, Direktur PT. Disentra Cahaya Wiguna, Fitri mengaku akan mendatangkan 400 alat antropometri. Untuk tahap awal didatangkan 200 unit. Sisanya didatangkan lagi dalam dua pekan ke depan.(pek)