Description

Peluang dan Ancaman AI Bagi Media. AMSI Dorong Perpres Publisher Right Dipercepat

Wakil Menteri Kominfo RI, Deputi Usaid dan Ketua AMSI saat membuka Indonesia Digital Congres (IDC) yang lebih utama membahas perkembangan Artificial Intelligence bagi dunia media massa, Selasa (22/8)
Wakil Menteri Kominfo RI, Deputi Usaid dan Ketua AMSI saat membuka Indonesia Digital Congres (IDC) yang lebih utama membahas perkembangan Artificial Intelligence bagi dunia media massa, Selasa (22/8). Foto: rob

Bandung, BerkatnewsTV. Teknologi Artificial Intelligence (AI) yang saat ini sedang trending dinilai sangat mempengaruhi industri bisnis media massa.

Karenanya, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mendorong Perpres Publisher Right untuk menghadapi gencarnya penggunaan teknologi AI.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menilai AI ini selain memberikan dampak positif juga dapat berpotensi memberikan sejumlah kecemasan tentang efek negatifnya.

“Inilah (efek negatif) yang harus kita antisipasi kedepannya,” ucapnya Indonesia Digital Conference (IDC) dan AMSI Awards 2023, Selasa (22/8) di Bandung.

Dan akui Nezar, dampak pemanfaatan AI pada jurnalisme saat ini belum terlihat secara signifikan, meskipun penggunaan AI di kegiatan jurnalisme semakin terlihat.

Dalam beberapa tahun ke depan, kata Nezar, publik akan menikmati karya media hasil dari AI atau campuran AI.

“Tren penggunaan AI oleh industri jurnalisme di antaranya pengenalan gambar untuk penandaan otomatis, Menyusun ringkasan, penulisan informasi verbal menjadi teks, pengelolaan distribusi tugas konten sosial media, dan memberikan personalisasi konten meningkatkan engagement,” ucapnya.

Meski demikian, lanjut Nezar, terdapat pula beberapa isu kontemporer pada pemanfaatan AI ini. Di antaranya AI berpotensi menimbulkan kesalahan analisis yang mengakibatkan misinformasi. Kemudian tantangan perlindungan hak cipta, bias dalam implementasi AI, dan pemahaman nilai kemanusiaan.

“Saya kira AI ini punya dua sisi, yaitu sisi positif dan negatif. Pemerintah saat ini melakukan monitoring penggunaan AI. Selain mencermati sisi positif AI, pemerintah juga mengantisipasi risiko sisi negatifnya melalui regulasi,” ucapnya

Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut menuturkan, pada IDC kali ini membicarakan kecerdasan buatan atau AI. Dalam IDC tahun ini, akan pula membahas mengenai peluang dan tantangan dengan kemunculan Artificial Intelligence ini.

AI kata Wens, dapat digunakan dalam berbagai bidang, termasuk di bidang jurnalisme. Sebab saat ini, banyak platform baru yang saat ini terus bermunculan.

“Hal itulah yang mendasari AMSI terus mendorong publisher right sebelum kehilangan relevansinya. Sebab relasinya masih kuat dan bisnis mereka adalah bisnis kita. Kita cermati AI ini apa keuntungannya dan apa kelemahannya,” ungkap Wens.

Direktur USAID Indonesia Jeffrey P. Cohen menilai IDC memberikan wawasan dan strategi yang bermanfaat untuk bernavigasi di lanskap digital, melawan misinformasi, dan memperkuat media untuk mendorong perubahan positif.

“Mari kita terus bekerja sama untuk menegakkan nilai-nilai demokrasi, menjaga kebebasan pers, dan membangun masyarakat yang lebih akuntabel dan transparan,” harapnya. (tmB)